Kasedata.id — Nama Dr. Abdurrahman Hi. Usman, S.Pd., S.H., M.Pd., M.H. mungkin secara luas belum banyak dikenal oleh publik. Dibalik kesederhanaannya, tersimpan kisah hidup penuh perjuangan yang melahirkan berbagai institusi pendidikan yang tersebar di Maluku Utara. Ia adalah pendiri Global Science Institute (GSI) Ternate, Ketua Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara (STTAR) Ternate, Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, sekaligus menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI) di IAIN dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Ternate.
Pria yang akrab disapa Dr.Man ini lahir di Desa Posi-Posi, Kecamatan Kayoa, pada tahun 1975. Ia memulai karir pendidikan dasarnya di SD Negeri Posi-Posi (lulus 1988), kemudian melanjutkan ke SMP Madupolo (1991), dan SMA Muhammadiyah Ternate (1994). Pendidikan tinggi ia tempuh di Universitas Khairun Ternate, jurusan Bahasa Inggris meraih gelar sarjana pada tahun 1998, dan sarjana (S1) Hukum Perdata tahun 2009.
Sejak kuliah, ia sudah aktif sebagai asisten dosen atas rekomendasi mantan rektor Dr. Ridha Azam dan akhirnya resmi menjadi dosen tetap Bahasa Inggris di IAIN Ternate tahun 2003, setelah sebelumnya menjadi dosen luar biasa di Unkhair.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski sudah menjadi dosen, Dr. Man tak berhenti belajar. Ia menempuh S2 Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang dan lulus pada 2011. Kemudian melanjutkan S3 di Universitas Negeri Makassar pada tahun 2015. Bahkan pada 2018, ia kembali mengambil S2 (lulus 2022) di IAIN Ternate untuk memperdalam pemahaman keislaman guna menunjang penyusunan buku Bahasa Inggris tentang hukum keluarga Islam.
Tak berhenti sampai disitu, yang sebelumnya ia kembali menuntaskan studi S3 kedua pada tahun 2020. Semangat belajar seumur hidup menjadi prinsip yang terus ia pegang teguh.
Ditengah kesulitan hidup, Dr. Man merintis Global Science Institute (GSI) pada tahun 2001. Jauh sebelum itu semasa SMA, ia pernah menjadi buruh pelabuhan Laiwui Halmahera Selatan, demi membiayai sekolah. Tahun 1993, ia merantau ke Kota Ternate untuk melanjutkan SMA, dan hidup serba pas-pasan. Untuk bertahan, ia berjalan kaki dari Kelurahan Toboko ke Pelabuhan Bastiong menjadi buruh harian.
Pernah pula tinggal di ruang sekolah di Kelurahan Maliaro saat membangun GSI. Hingga akhirnya, Dr. Ridha Azam mengangkatnya sebagai anak asuh dan memberinya tempat tinggal. Dari sana, ia bertemu dengan Dr. Sitiharia Hi. Umar, S.Ag., M.A., dosen Unkhair yang kini menjadi istri sekaligus Ketua Yayasan GSI.
Bersama sang istri, Dr. Man mendirikan sejumlah lembaga pendidikan di wilayah pelosok Maluku Utara, antara lain : SMA Global Pratama di Lifofa, Oba Selatan (2003), SMA Perikanan Global Pratama di Dowora Gane Barat Selatan, SMK Global Pratama di Lalui (Obi), Posi-Posi, dan Sagawele (Kayoa Selatan), Madrasah Aliyah Global Pratama di Laluin Kayoa Selatan, SMP Nurul Ilmi Desa Posi-Posi, SMP Islam Terpadu Banggai, SMP Global Airlangga (dirintis 2025) hingga Sekolah Tinggi Atlas Nusantara di Jalan Nasution, Kelurahan Muhajirin, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Dari segala tantangan hidup yang dihadapi, Dr. Man menekankan bahwa pendidikan adalah kunci mengubah masa depan. Menurutnya, hidup seperti teori keseimbangan. Seimbang antara penderitaan dan hasil akan dipetik. Untuk itu, dirinya menaruh harapan besar kepada generasi muda agar tidak mudah menyerah untuk terus belajar sebagai bekal menghadapi tantangan zaman. (*)
Penulis : Sukarsi Muhdar
Editor : Sandin Ar