Kasedata.id – Kabar gembira buat masyarakat Maluku Utara khususnya pecinta sepak bola. Dalam kompetisi BRI Super League pada musim 2025-2026, Stadion kebanggan Gelora Kie Raha dipastikan layak digunakan sebagai markas Malut United.
Kepastian kelayakan Stadion Gelora Kie Raha ini, setelah Tim Re-Risk Assessment dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pamobvit) Polda Maluku Utara meninjau langsung Stadion GKR di Ternate, pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Hasil dari Re-Risk Asessment yang dilakukan langsung diserahkan ke Panitia pelaksana pertandingan Malut United, Maurice Tuguis, Pengelola Stadion Gelora Kie Raha Rusli, dan dihadiri perwakilan Manajemen Malut United serta sejumlah OPD teknis di Pemkot Ternate, Senin (28/7/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Tim Re-Risk Assessment Ipda Anggita Ramadini mengatakan, hasil dari Re-Risk Assessment yang dilakukan Direktorat Pamobvit Polda Malut terhadap Gelora Kie Raha mendapat skor 76,02, dimana hasil ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dengan skor 75,44.
Menurutnya, sesuai standar penilaian dimana dari skor 71 sampai 80 maka mendapat predikat BAIK, berbeda jika skor 70 maka hanya mendapat predikat CUKUP.
“Stadion Gelora Kie Raha layak untuk menggelar pertandingan BRI Super League,” ucapnya.

Dari aspek penilain, Anggita bilang, ada beberapa aspek yang dinilai berupa instruktur, sistem keamanan, medis termasuk administrasi. Dimana, dokumen yang diminta disiapkan namun belum ada yang lengkap sehingga belum bisa maksimal.
“Kami sudah menyampaikan rekomendasi yang dituangkan dalam berita acara, untuk dilengkapi kedepannya di Stadion Gelora Kie Raha,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, terjadi peningkatan skor dari Re-Risk Assessment tahun ini jika dibandingkan tahun sebelumnya, karena rekomendasi tahun sebelumnya sudah dilengkapi di Stadion Gelora Kie Raha, mulai dari ruang sekretariat dan ruangan match commissioner.
Meski begitu kata dia, ada juga yang mengalami penurunan yakni Rencana Pengamanan (Renpam) yang dilaksanakan kepolisian, hal ini terkendala karena belum ada MoU dengan Kepolisian.
“Tim merekomendasikan untuk segera melaksanakan MoU dengan Polda atau Polres, dan hasil dari Re-Risk Assessment. Ini akan kita kirimkan ke Baharkam Polri,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Malut United, Maurice Tuguis menyatakan, pihaknya mengapresiasi tim Re-Risk Assessment dari Polda Malut, dimana hasilnya yang telah diterima ini nantinya juga akan dilaporkan ke Manajemen Malut United dan PT LIB.
“Hasil dari rekombinasi akan segera ditindaklanjuti,” tandasnya. (*)
Penulis : Ilham
Editor : Redaksi