Kasedata.id – Tragedi kebakaran disertai ledakan speedboat Bella 73 di Pelabuhan Regional Bobong, Pulau Taliabu, 12 Oktober 2024 lalu, menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe.
Insiden yang menelan enam orang korban jiwa termasuk suami Sherly, Benny Laos, mengguncang perhatian publik di seluruh Indonesia.
Sherly, yang secara resmi ditetapkan oleh KPU Malut sebagai calon Gubernur melalui Surat Keputusan No. 56 Tahun 2024, menggantikan posisi suaminya, kini berada dalam sorotan pertarungan di Pilkada Maluku Utara. Di tengah duka dan proses pemulihan, pasangan Sherly-Sarbin akan lebih waspada dalam menghadapi tahapan Pilkada seperti kampanye, pertemuan dengan simpatisan, serta debat kandidat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kehadiran Ibu Sherly di debat kandidat tetap kami pastikan, meski harus menggunakan kursi roda. Debat bukan sekadar ajang adu pidato, tetapi tentang menyampaikan program visi misi, dan strategi untuk membangun Provinsi Maluku Utara,” ujar Sarbin Sehe dalam konferensi pers, Kamis (24/10/2024).
Sarbin menegaskan bahwa meski kondisi Sherly belum pulih sepenuhnya, namun komitmen mereka untuk melanjutkan perjuangan tetap kuat.
Ketua tim pemenangan, Rahmi Husen, juga menambahkan bahwa insiden tragis tersebut telah menjadi catatan penting terkait peningkatan standar keselamatan dalam setiap kegiatan kampanye pasangan nomor urut 4 tersebut.
“Musibah Bella 73 mengingatkan kami untuk lebih mengutamakan keselamatan. Setiap langkah Ibu Sherly akan mendapat pengawalan optimal,” kata Rahmi.
Meski Tragedi kebakaran dan ledakan speedboat Bella 73 membawa duka mendalam, namun pasangan Sherly-Sarbin tetap fokus pada pemilihan dan berharap bisa membawa perubahan positif bagi Maluku Utara. (*)
Penulis : Haerun Hamid
Editor : Sandin Ar