Catatan Pengukuhan IMM Maluku Utara; Sebuah Otokritik

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:14 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Mohammad Iksan Lutfie || dok : kasedata.id

Foto : Mohammad Iksan Lutfie || dok : kasedata.id

Oleh : Mohammad Iksan Lutfie
(Ketua Umum IMM Cabang Ternate 2007)

Pengukuhan pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku Utara periode 2025 – 2027 seharusnya menjadi ruang sakral untuk perenungan, bukan sekadar seremoni struktural. Ia bukan momentum memamerkan siapa yang dilantik, melainkan titik balik untuk menakar kembali ke mana arah gerakan IMM ke depan.

Kita perlu bertanya dengan jujur: untuk apa IMM ada? Siapa yang IMM bela? Apakah IMM hari ini hadir sebagai kekuatan moral-intelektual atau sekadar pengelola program tahunan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IMM Maluku Utara hidup dalam konteks sosial yang khas—daerah kepulauan, ketimpangan akses pendidikan, kerusakan lingkungan akibat pertambangan. Namun sering kali IMM lebih banyak hadir dalam forum-forum internal tanpa keberanian tampil di medan sosial yang riil. IMM mulai kehilangan kepekaan terhadap isu-isu umat, kemanusiaan dan kebangsaan.

Baca Juga :  UU ITE, Tim Siber dan Penanganan Buzzer-Akun Palsu

Pengurus baru tidak boleh sekadar mengisi struktur. Mereka adalah motor kesadaran kolektif. IMM bukan tempat mencari panggung, tetapi medan pengabdian, tempat menempa diri dalam dialektika gagasan dan keberpihakan kepada kaum tertindas.

Sudah saatnya IMM Maluku Utara keluar dari bayang-bayang rutinitas struktural yang membosankan. Pengurus harus membaca ulang nilai profetik IMM: humanisasi, liberasi, dan transendensi. Tiga pilar ini bukan hanya jargon, tetapi arah gerak nyata—membela yang miskin, menyuarakan yang tertindas, dan menyalakan nurani moral dalam keheningan zaman.

IMM harus berani mengoreksi diri. Banyak program kaderisasi yang gagal menyentuh kesadaran kritis. Banyak diskusi hanya menjadi formalitas. Banyak pelatihan hanya menjadi ladang dokumentasi tanpa transformasi. IMM tidak sedang kekurangan kader, tetapi kekurangan orientasi nilai.

Otokritik ini bukan untuk melemahkan, tapi justru untuk menguatkan. Karena hanya organisasi yang berani jujur pada dirinya sendiri yang mampu bertahan, berkembang, dan relevan. IMM tidak boleh larut dalam kebanggaan historis, sebab tantangan ke depan jauh lebih kompleks.

Baca Juga :  Jelang Pelantikan, IMM Maluku Utara Tanam Pohon di Pantai Kastela

Pengukuhan ini adalah awal dari kerja panjang. Bukan tentang berapa banyak rapat kerja dibuat, tapi seberapa jauh kita hadir untuk masyarakat. Bukan tentang siapa ketua, tapi bagaimana kolektif bergerak bersama. IMM Maluku Utara harus menjadi organisasi yang hidup, tumbuh, dan berjuang untuk kebaikan publik, bukan sekadar eksis di spanduk dan media sosial.

Sekali lagi, jadikan pengukuhan ini sebagai titik balik. Saatnya IMM membersihkan niat, menajamkan pikiran, dan memperkuat keberanian untuk kembali ke jalan ideologi: berpihak pada rakyat, bersuara untuk kebenaran, dan setia pada nilai Islam berkemajuan. Abadi perjuangan.!!!

Penulis : Mohammad Iksan Lutfie

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS): Studi Kasus dan Tanggung Jawab Multi-Pihak dalam Proyek Konstruksi di Maluku Utara
Nikmatnya Pisang Rebus Mama Daripada MBG
Kepulauan Sula Butuh Sentuhan Muhammadiyah
Tren Pengibaran Bendera One Piece
Pendidikan Tanpa “Akar” di Bumi Fogogoru
UU ITE, Tim Siber dan Penanganan Buzzer-Akun Palsu
Menjaga Togal Busua
Kemaksiatan Politik dalam Kegagalan Paripurna DPRD Halsel

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 05:54 WIT

Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS): Studi Kasus dan Tanggung Jawab Multi-Pihak dalam Proyek Konstruksi di Maluku Utara

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 14:08 WIT

Nikmatnya Pisang Rebus Mama Daripada MBG

Senin, 15 September 2025 - 21:03 WIT

Kepulauan Sula Butuh Sentuhan Muhammadiyah

Senin, 11 Agustus 2025 - 20:22 WIT

Tren Pengibaran Bendera One Piece

Minggu, 3 Agustus 2025 - 19:36 WIT

Pendidikan Tanpa “Akar” di Bumi Fogogoru

Berita Terbaru

Daerah

Bupati Halsel Ajak Warga Cek Kesehatan Gratis

Jumat, 31 Okt 2025 - 19:01 WIT

Foto bersama sejumlah tokoh penting di lingkungan Nahdlatul Ulama. (doc: Ridal/Kasedata)

Daerah

PKD ke-II GP Ansor Halmahera Selatan Resmi Dibuka

Jumat, 31 Okt 2025 - 18:50 WIT