Earth Hour di Ternate, Gaungkan Peduli Lingkungan dalam Tradisi Lokal

Minggu, 23 Maret 2025 - 01:03 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Peringatan Earth Hour 60+ di Kantor Wali Kota Ternate || Dok : kasedata.id

Suasana Peringatan Earth Hour 60+ di Kantor Wali Kota Ternate || Dok : kasedata.id

Kasedata.id – Peringatan Earth Hour 60+ di Ternate tak sekadar aksi simbolis mematikan lampu selama satu jam. Lebih dari itu, kegiatan ini mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan kehidupan generasi mendatang. Menariknya, semangat dibalik Earth Hour memiliki kesamaan dengan tradisi lokal yang telah lama mengakar di Ternate.

Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate bersama Konsorsium Advokasi Tambang (KATAM), Harita Nickel, dan mahasiswa turut memperingati kegiatan ini di halaman Kantor Wali Kota Ternate pada Sabtu malam (22/3/2025). Acara ini dihadiri langsung Wali Kota M. Tauhid Soleman, Wakil Wali Kota Nasri Abubakar, Sekretaris Daerah Rizal Marsaoly, serta sejumlah pimpinan OPD Kota Ternate.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota menyampaikan sebagai kota kepulauan yang kaya akan sejarah dan budaya, Ternate memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan antara modernisasi dan kelestarian alam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Melalui aksi padamkan lampu malam ini, kita tidak hanya menghemat energi. Tetapi juga memberikan ruang bagi warisan budaya kita untuk lebih bersinar. Ini adalah momen refleksi, mengingatkan kita pada tradisi lama yang juga memiliki semangat menjaga keseimbangan alam,” kata M.Tauhid dalam sambutannya.

Baca Juga :  Kelurahan Kayu Merah Ternate Sambut Positif Koperasi Merah Putih 

Menariknya, Earth Hour di Ternate sejalan dengan tradisi Malam Ela-Ela. Sebuah ritual adat yang telah diwariskan turun-temurun. Dalam tradisi ini, masyarakat membawa obor sambil berkeliling kampung, berdoa untuk keselamatan dan perlindungan dari marabahaya. Serupa dengan Earth Hour, demi mengajak masyarakat untuk merefleksikan hubungan mereka dengan alam, maka malam Ela-Ela juga mengajarkan harmoni antara manusia dan lingkungan.

“Sebentar lagi kita juga akan melaksanakan malam Ela-Ela. Didalamnya ada Sigofi Gam, tradisi mengusir wabah dari kampung. Orang tua-tua kita terdahulu berjalan mengelilingi kampung, mendoakan keselamatan sambil membawa obor. Semangat gerakan mematikan lampu ini tak jauh berbeda dari tradisi kita,” tambah Wali Kota.

Saat lampu-lampu kota diredupkan, suasana Ternate kembali ke keindahan alaminya, sinar bulan menerangi malam, deburan ombak yang merdu, dan lantunan nyanyian tradisional yang menggema. Menurut Wali Kota, momen ini menjadi pengingat bahwa modernisasi tidak boleh mengorbankan kelestarian budaya dan lingkungan. Dengan langkah kecil mematikan lampu satu jam, itu menunjukkan bahwa kepedulian terhadap bumi bisa berjalan seiring dengan pelestarian tradisi.

Baca Juga :  Tauhid-Nasri Konsulidasi Internal, Pastikan Kebijakan Ternate Andalan II

Untuk itu, Wali Kota pun mengajak seluruh masyarakat Ternate untuk menjadikan aksi hemat energi sebagai kebiasaan sehari-hari.

“Gunakan listrik secara bijak, kurangi penggunaan plastik, jaga kebersihan lingkungan, dan lestarikan budaya kita sebagai bagian dari identitas Kota Ternate,” imbaunya.

Peringatan Earth Hour di Ternate juga mendapat dukungan dari Harita Nickel yang sebelumnya telah berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Selain berpartisipasi dalam acara ini, perusahaan tersebut juga telah menyumbangkan satu unit truk pengangkut sampah untuk mendukung kebersihan kota.

“Atas nama Pemerintah Kota Ternate, saya menyampaikan terima kasih kepada Harita Nickel atas dedikasinya terhadap lingkungan. Semoga aksi kebaikan ini terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak,” tutup Wali Kota Ternate. (*)

Penulis : Pewarta

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Miskomunikasi Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Pohea
Selangkah Lagi Mantan Kades Pohea Jadi Tersangka 
Skandal Izin PT WKM, Penegak Hukum Didesak Tak Tutup Mata
Warga Nobatkan Kades Busua Perusak Adat Seatoran, Imbas Legalkan Pesta Joget
Sanksi Etik Menanti 15 Kades di Halsel, 3 Sudah diberhentikan
136 Desa Belum Bentuk KMP Terancam Tak Bisa Cairkan DD Tahap 2
Kapolres Sula Resmikan Poskamling, Upaya Memperkuat Sistem Kamtibmas
Warga Sula Tagih Janji Gubernur, Akun Medsos Sherly Tjoanda Jadi Sasaran

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:05 WIT

Miskomunikasi Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Pohea

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:52 WIT

Selangkah Lagi Mantan Kades Pohea Jadi Tersangka 

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:35 WIT

Skandal Izin PT WKM, Penegak Hukum Didesak Tak Tutup Mata

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:34 WIT

Warga Nobatkan Kades Busua Perusak Adat Seatoran, Imbas Legalkan Pesta Joget

Rabu, 4 Juni 2025 - 09:28 WIT

Sanksi Etik Menanti 15 Kades di Halsel, 3 Sudah diberhentikan

Berita Terbaru

Kantor Kejaksaan Negeri Kepulauan Sula || Foto : istimewa

Daerah

Miskomunikasi Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Pohea

Kamis, 5 Jun 2025 - 20:05 WIT

Kasi Intel Kejari Kepsul, Raimond Chrishna Noya || Foto : Karno_kasedata

Daerah

Selangkah Lagi Mantan Kades Pohea Jadi Tersangka 

Rabu, 4 Jun 2025 - 20:52 WIT