IMM Desak Kementerian Kehutanan Atasi Pembalakan Liar di Malut

Senin, 3 Februari 2025 - 16:32 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : ilustrasi pembalakan liar/ketua DPD IMM Malut

Foto : ilustrasi pembalakan liar/ketua DPD IMM Malut

Kasedata.id — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku Utara (Malut) menilai Dinas Kehutanan Provinsi Malut lemah dalam memberantas praktik pembalakan liar yang marak terjadi.

Ketua Umum DPD IMM Malut, M. Taufan Baba, menyampaikan banyak pengusaha kayu legal mengeluhkan keberadaan pelaku ilegal logging yang kian meresahkan. Salah satunya adalah Ramli Mangoda, seorang pengusaha kayu yang merasa terancam akibat maraknya praktik ilegal tersebut.

Menurut Taufan, aktivitas pengusaha kayu ilegal ini merugikan negara karena tidak berkontribusi terhadap pendapatan nasional, tidak membayar pajak, serta merusak lingkungan. Selain itu, keberadaan mereka justru menghambat perkembangan usaha kayu yang beroperasi secara sah. Oleh karena itu, ia mendesak Kementerian Kehutanan untuk segera turun tangan dalam mengatasi persoalan ini.

“Dari berbagai diskusi dengan para pengusaha kayu legal di Maluku Utara, kami menemukan bahwa peredaran kayu ilegal sangat marak. Ini sangat merugikan negara. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam tetapi tidak membayar pajak. Oleh karena itu, kami mendesak kementerian untuk segera mengambil tindakan,” tegas Taufan kepada media, Selasa (03/02/2025).

Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi Malut, terdapat 76 izin industri pengolahan kayu yang terdaftar pada tahun 2024. Namun, hingga saat ini hanya sekitar 15 izin yang masih aktif dan beroperasi. Ketimpangan ini menunjukkan bahwa pengusaha kayu legal terus berkurang, sementara praktik ilegal logging justru semakin berkembang.

Baca Juga :  Kementerian PUPR Bakal Bangun Sabo Dam di Lokasi Banjir  Bandang Rua

“Dari 76 izin yang dikeluarkan, hanya 15 yang beroperasi. Ini menunjukkan ketimpangan besar. Para pengusaha kayu legal selalu memenuhi kewajiban mereka termasuk membayar pajak. Lalu tidak ada perlindungan terhadap pengusaha kayu sah. Sementara, Dinas Kehutanan Malut tidak menunjukkan tindakan tegas terhadap pelaku ilegal logging. Ini membuktikan kelemahan instansi terkait,” ujar Taufan.

Ia kembali menegaskan bahwa pembiaran terhadap praktik pembalakan liar akan berdampak buruk tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi ekonomi daerah dan kepatuhan hukum di sektor kehutanan.

“ Oleh karena itu, IMM Malut mendesak ada langkah konkret dari pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan ini sebelum semakin parah,” pungkas Taufan. (*)

Penulis : Pewarta

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Miskomunikasi Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Pohea
Selangkah Lagi Mantan Kades Pohea Jadi Tersangka 
Skandal Izin PT WKM, Penegak Hukum Didesak Tak Tutup Mata
Warga Nobatkan Kades Busua Perusak Adat Seatoran, Imbas Legalkan Pesta Joget
Sanksi Etik Menanti 15 Kades di Halsel, 3 Sudah diberhentikan
136 Desa Belum Bentuk KMP Terancam Tak Bisa Cairkan DD Tahap 2
Kapolres Sula Resmikan Poskamling, Upaya Memperkuat Sistem Kamtibmas
Warga Sula Tagih Janji Gubernur, Akun Medsos Sherly Tjoanda Jadi Sasaran

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:05 WIT

Miskomunikasi Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Pohea

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:52 WIT

Selangkah Lagi Mantan Kades Pohea Jadi Tersangka 

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:35 WIT

Skandal Izin PT WKM, Penegak Hukum Didesak Tak Tutup Mata

Rabu, 4 Juni 2025 - 10:34 WIT

Warga Nobatkan Kades Busua Perusak Adat Seatoran, Imbas Legalkan Pesta Joget

Rabu, 4 Juni 2025 - 09:28 WIT

Sanksi Etik Menanti 15 Kades di Halsel, 3 Sudah diberhentikan

Berita Terbaru

Kantor Kejaksaan Negeri Kepulauan Sula || Foto : istimewa

Daerah

Miskomunikasi Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Pohea

Kamis, 5 Jun 2025 - 20:05 WIT

Kasi Intel Kejari Kepsul, Raimond Chrishna Noya || Foto : Karno_kasedata

Daerah

Selangkah Lagi Mantan Kades Pohea Jadi Tersangka 

Rabu, 4 Jun 2025 - 20:52 WIT