Kasedata.id – Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pendidikan saat ini terus mematangkan realisasi Program “Rumah Belajar” sebagai langkah strategis untuk menekan angka putus sekolah.
Program ini menjadi harapan baru pendidikan di wilayah Ternate. Kendati, realisasinya belum dipastikan karena menyesuaikan dengan struktur anggaran 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muhlis Djumadil, menyampaikan program ini akan menjadi salah satu prioritas dalam penganggaran tahun 2026 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangannya, Muhlis menjelaskan bahwa Rumah Belajar merupakan inisiatif Pemkot Ternate yang sejalan dengan misi prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto, di bidang pendidikan untuk menjangkau siswa dari keluarga kurang mampu.
“Perencanaannya memang diarahkan ke tahun 2026 karena harus menyesuaikan dengan struktur anggaran. Tapi jika pada tahun 2025 ini ada perubahan atau relokasi anggaran, maka program bisa segera direalisasikan,” ujar Muhlis usai mengekuti wisuda SD se-Kota Ternate, Sabtu (21/6/2025).
Ia juga mengungkapkan saat ini pihak Dinas Pendidikan bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah mulai melakukan pendataan jumlah siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu sebagai basis perencanaan program.
“Paling tidak sekarang ada anggaran dasar untuk pendataan. Itu sangat penting sebagai fondasi, agar kita tahu sebaran siswa yang benar-benar membutuhkan akses ke program Rumah Belajar,” tambahnya.
Terkait kesiapan fasilitas, Muhlis menyebutkan pembahasan mengenai wadah pelaksanaan Rumah Belajar sudah dilakukan bersama PGRI. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan dalam hal anggaran daerah yang saat ini masih mengalami tumpang tindih kebutuhan.
“Kondisi keuangan daerah sedang tidak ideal, jadi kami tidak terlalu berharap besar pada nominal anggaran. Yang penting program ini bisa mulai bergerak, minimal dari sisi pendataan,” tutup Muhlis. (*)
Penulis : Sukarsi Muhdar
Editor : Sandin Ar