Kasedata.id— Tim Laskar Kie Raha, julukan Malut United FC akan mencatat sejarah baru dalam perjalanan mereka di Liga 1 2024/2025 dengan melakoni laga kandang perdana di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, pada Kamis, 21 November 2024.
Laga pekan ke-11 BRI Liga 1, pasukan Laskar Kie Raha siap menjamu Persis Solo. Pertandingan ini menjadi momentum penting yang sekian lama dinanti pecinta sepak bola di Maluku Utara, setelah Malut United sukses promosi ke Liga 1.
Stadion Gelora Kie Raha berkapasitas kurang lebih 15 ribu penonton itu bukan hanya sebuah venue pertandingan, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat Maluku Utara. Apalagi stadion yang dikelilingi panorama Gunung Gamalama ini banyak menyimpan memori kejayaan Persiter Ternate.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tentunya, kehadiran Malut United di Ternate menjadi penghapus dahaga bagi warga yang tersebar di pulau-pulau sekitar, seperti Tidore, Bacan, hingga daratan Halmahera. Pertandingan Malut United vs Persis Solo sangat diharapkan membawa kembali semangat yang pernah membara pada era kejayaan Persiter, salah satu klub kebanggaan warga Maluku Utara dimasa lalu.
Era Kejayaan Bersama Persiter
Pada medio 2005-2009, Persiter Ternate menjadi wakil Maluku Utara di kancah sepak bola nasional. Klub ini mencapai Divisi Utama pada 2006 di bawah arahan pelatih Gusnul Yakin, sosok yang dianggap pahlawan karena mengangkat Persiter dari Divisi I. Di masa itu, stadion Gelora Kie Raha selalu penuh sesak, bahkan penonton kerap meluber hingga lintasan lari.
Persiter melahirkan banyak bintang lokal, seperti Rahmat Rivai alias Poci, yang sempat bersaing di papan atas pencetak gol Divisi Utama dan membela Timnas Indonesia. Ada juga nama-nama besar lainnya, seperti Fandi Mochtar, Qwetly Alweni, hingga dua bersaudara Zulham dan Zulvin Zamrun, yang kemudian berkarier di klub-klub besar nasional.

Namun, kejayaan Persiter meredup saat mereka gagal lolos verifikasi untuk Divisi Utama ISL. Meski demikian, kenangan indah itu tetap hidup dalam ingatan para pecinta sepak bola Maluku Utara.
“Animo masyarakat terhadap Persiter sangat luar biasa,” kenang Gusnul Yakin pelatih Persiter kalah itu. “Persiter adalah klub yang selalu memiliki tempat spesial di hati saya,” kata Gusnul.
Harapan Baru Bersama Malut United FC
Kini, kebangkitan sepak bola Maluku Utara berada di pundak Malut United FC. Ketua Panpel Malut United, Maurice Tuguis, menyatakan optimis Malut United dapat menghidupkan kembali semangat yang pernah ditunjukkan oleh Persiter dahulu. “Kami berharap Malut United menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Maluku Utara, seperti halnya Persiter dulu,” ungkapnya.
Musim ini, Malut United diperkuat oleh nama-nama besar yang didominasi putra daerah. Pelatih Imran Nahumarury memimpin tim yang diperkuat pemain-pemain berbakat seperti Safrudin Tahar, Frets Butuan, Ilham Udin Armaiyn, Rifal Lastori, hingga duet Sayuri bersaudara, Yacob dan Yance. Kehadiran mereka diharapkan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat untuk memadati stadion dan mendukung tim kebanggaan ini.
Bagi warga Maluku Utara, sepak bola bukan sekadar hiburan, tetapi juga identitas dan kebanggaan. Kembalinya sepak bola kasta tertinggi melalui Malut United FC adalah kesempatan untuk menghidupkan kembali tradisi dan gairah yang pernah ada. Dukungan penuh masyarakat akan menjadi kunci untuk menjadikan Gelora Kie Raha sebagai benteng tangguh dan mengukir sejarah baru dalam perjalanan sepak bola di Maluku Utara. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Bola.com