Oleh : M. Ridha Bafagih
Aktivis Muhammadiyah Kepulauan Sula
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah menjadi bagian penting dalam sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia selama 61 tahun. Sejak didirikan pada tahun 1964, IMM bukan hanya wadah pengembangan intelektual bagi mahasiswa Muslim, tetapi juga turut berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa.
Tema milad ke-61, “Merawat IMM, Memajukan Indonesia,” sangat relevan dengan tantangan zaman saat ini. Di usia lebih dari enam dekade, IMM dihadapkan pada tugas besar. Menjaga relevansinya sebagai organisasi mahasiswa Islam sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa. Merawat IMM berarti memastikan nilai-nilai fundamental organisasi, intelektualitas, religiusitas, dan humanitas tetap hidup dan berkembang di tengah dinamika zaman.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak awal, IMM hadir dengan semangat pembaruan dan pemikiran progresif Islam yang diwarisi oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Semangat ini harus terus dipelihara agar IMM tetap menjadi organisasi yang mengedepankan pemikiran kritis dan rasional. Di era digital dan disrupsi teknologi saat ini, kader IMM harus mengambil peran lebih aktif sebagai agen perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, hingga politik.
Kader IMM perlu menghasilkan kajian-kajian ilmiah yang memberikan solusi konkret terhadap persoalan bangsa. Gerakan literasi dan penguatan kapasitas kader dalam berpikir kritis menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan zaman. Selain itu, kader IMM harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi tanpa kehilangan jati diri sebagai pejuang dakwah dan sosial.
Milad ke-61 kali ini menjadi momentum refleksi bagi IMM dalam menghadapi tantangan kontemporer. Organisasi ini perlu mengembangkan strategi baru dalam kaderisasi, dakwah, dan gerakan sosial agar tetap relevan di era digitalisasi. Revitalisasi sistem kaderisasi juga menjadi hal yang mendesak, guna mencetak pemimpin yang tidak hanya memiliki pemahaman keagamaan yang kuat, tetapi juga memiliki kompetensi manajerial, kepemimpinan, serta kemampuan problem solving yang mumpuni.
Di tingkat nasional, IMM dapat memainkan peran strategis dalam mendorong kebijakan publik yang berpihak kepada rakyat. Advokasi kebijakan, pendampingan masyarakat marginal, serta program pemberdayaan ekonomi dapat menjadi fokus perjuangan IMM untuk memberikan dampak nyata bagi bangsa.
Milad ke-61 kali ini harus menjadi titik tolak bagi kader IMM, khususnya di Maluku Utara, untuk memperkuat komitmen dalam menyongsong masa depan organisasi yang lebih gemilang. Tema “Merawat IMM, Memajukan Indonesia” menjadi bukti ketangguhan IMM dalam menghadapi dinamika zaman. Selama lebih dari enam dekade, IMM telah menunjukkan kemampuannya untuk bertahan, beradaptasi, dan terus berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tantangan ke depan memang tidak ringan. Namun dengan semangat tajdid (pembaruan) yang mengalir dalam tubuh organisasi, IMM memiliki modal kuat untuk terus menjadi bagian penting dari perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Merawat IMM berarti menjaga api perjuangan tetap menyala, sementara memajukan Indonesia adalah manifestasi nyata dari cita-cita luhur para pendiri organisasi.
Selamat Milad IMM, teruslah berjaya dan berkontribusi bagi Bangsa Indonesia. (*)
Penulis : M Ridha Bagafih
Editor : Redaksi