Kasedata.id – Semangat membara terlihat di wajah 20 peserta kursus lisensi C yang digelar Asprov PSSI Maluku Utara. Mereka datang bukan sekadar untuk belajar, tetapi menjadi bagian dari upaya menguatkan lumbung sepak bola Maluku Utara. Kursus ini berlangsung selama dua minggu di Asrama Haji Kelurahan Ngade, Kota Ternate, sebagai langkah awal mereka menjadi pelatih profesional.
Iwan Setiawan dan Selfianus Jakob Djude Riwoe/coachbYopie, instruktur sekaligus coach educator PSSI didatangkan dalam kursus ini. Iwan menekankan pentingnya profesionalisme dan perencanaan matang dalam membina para pemain muda.
“Kursus lisensi C ini merupakan implementasi dari kurikulum sepak bola Filanesia. Minggu pertama, kami mengulang dasar-dasar dari lisensi D yang fokus pada pengembangan pemain muda U10 hingga U17. Minggu kedua, baru masuk ke materi lisensi C, di mana pelatih harus memiliki program harian dengan struktur latihan yang jelas,” jelas Iwan kepada kasedata.id, Jumat (16/5/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan bahwa pada tingkat U10 hingga U13, pelatih diperkenalkan pada konsep pengantar skill, komponen skill, dan game. Sementara di U13 hingga U17, fokusnya bergeser ke struktur latihan lebih kompleks seperti P1, P2, P3, dan game, yang dirancang untuk mempersiapkan pemain muda menjadi atlet profesional.
Menurut Iwan Setiawan, dalam memahami coaching process adalah kunci bagi setiap pelatih yang ingin berkembang.
“Coaching process adalah sirkulasi kehidupan seorang pelatih. Ini meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi,” katanya.
“Kami melihat antusias luar biasa dari para peserta khususnya dari Ternate. Mereka sangat responsif terhadap materi yang diberikan,” tambah eks pelatih Persibom Bolaang Mongondow ini.
Namun, Iwan juga menggarisbawahi satu tantangan besar yang dihadapi hampir di seluruh Indonesia. Dimana butuh kesinambungan pengembangan setelah kursus.
“Banyak pelatih yang berhenti belajar begitu lisensinya selesai. Padahal menjadi pelatih yang benar-benar profesional, mereka harus terus mencari referensi lain dan terus memperdalam ilmu mereka. Karena lewat kursus ini hanyalah awal dari perjalanan panjang mereka sebagai pelatih,” tegasnya.
Direktur Teknik Asprov PSSI Maluku Utara, Safrudin A. Rasyid, selaku pihak penyelenggara turut menambahkan bahwa program tersebut sebagai bentuk penguatan kapasitas pelatih secara berkelanjutan.
“Program ini adalah salah satu upaya kami untuk meningkatkan SDM kepelatihan di Maluku Utara. Kami berharap para pelatih ini bisa terus berkembang dan berkontribusi lebih besar pada sepak bola di daerah,” ujarnya.

Safrudin mengaku kursus lisensi C ini melibatkan 20 peserta, 17 di antaranya berasal dari Maluku Utara. 2 dari Sulawesi Utara, dan 1 dari Kota Sorong. Sejumlah materi yang didapatkan dalam kursus ini, baik di dalam ruangan maupun praktek langsung ke lapangan.
Para peserta dibimbing oleh dua instruktur berpengalaman, Iwan Setiawan dan Selfianus Jakob Djude Riwoe, yang berkomitmen untuk membentuk pelatih-pelatih profesional yang siap mencetak generasi pemain berbakat khususnya di Maluku Utara.
“Harapan kami, begitu selesai dari program ini para peserta terus memperkaya wawasan mereka sehingga dapat berkontribusi secara nyata memajukan sepak bola di Maluku Utara, ” pungkasnya. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Sandin Ar