SMK Negeri 5 Ternate Keluhkan Minimnya Anggaran Operasional

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:52 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala SMK Negeri 5 Ternate, Bahrudin Marsaoly || Foto : sukarsi_kasedata

Kepala SMK Negeri 5 Ternate, Bahrudin Marsaoly || Foto : sukarsi_kasedata

Kasedata.id — Kebijakan pendidikan gratis tingkat SMA dan SMK yang mulai diberlakukan sejak April 2025 oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, untuk mempersempit kesenjangan akses pendidikan bagi masyarakat. Namun, dibalik manfaatnya kebijakan ini menimbulkan tantangan serius bagi sekolah kejuruan yang memiliki kebutuhan operasional tinggi.

Kepala SMK Negeri 5 Ternate, Bahrudin Marsaoly, menyampaikan bahwa meski kebijakan ini meringankan beban orang tua siswa, dampaknya justru cukup memberatkan bagi keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar di sekolah, terutama untuk SMK yang memiliki banyak program praktik.

Baca Juga :  Cegah Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme di SMAN 6 Halmahera Utara

“SMK ini sangat bergantung pada pembiayaan operasional. Yang digratiskan memang iuran komite dan diganti dengan dana BOSDA. Tapi dari sebelumnya Rp150 ribu, kini hanya Rp75 ribu per siswa. Itu jelas tidak cukup untuk membiayai seluruh kegiatan sekolah,” ujar Bahrudin saat ditemui pada Kamis (17/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mencontohkan sejumlah kegiatan penting seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) yang membutuhkan anggaran besar dan tidak bisa tertutupi hanya dengan dana BOSDA. Selain itu, sekolah juga harus membayar honor guru non-ASN yang jumlahnya tidak sedikit.

Baca Juga :  Dikbud Malut Launching Semarak Pendidikan, AKA : Refleksi Penting Perkembangan Pendidikan

Tak hanya soal anggaran, SMK Negeri 5 juga dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur. Dengan jumlah siswa yang kini mencapai lebih dari 300 orang, fasilitas sekolah dianggap tidak lagi memadai.

“Kami kekurangan ruang laboratorium, dan lab yang ada sekarang pun sudah tidak layak pakai karena terlalu sempit. Beberapa ruang kelas juga mengalami kerusakan seperti atap bocor, sementara jumlah siswa terus bertambah,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Dampak Sekolah Gratis SD-SMP di Kota Ternate
MPLS Bernuansa Camping di SMA Islam Ternate 
Kekurangan Fasilitas, SMP Negeri 1 Ternate Butuh Dukungan
Kadikbud Malut Sambut Siswa Baru, Sampaikan Pesan Gubernur dan Wagub
471 Guru di Halsel Belum Nikmati Tunjangan Dacil
151 Siswa SMK Ikut Ajang Kompetensi Siswa, Siap Bersaing di LKS Tingkat Nasional 2025
MPLS Berakhir, SMKN 1 Ternate Siapkan Generasi Siap Kerja 
MPLS SMAN 10 Ternate Berakhir Tampilkan Bakat Siswa Baru

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:52 WIT

SMK Negeri 5 Ternate Keluhkan Minimnya Anggaran Operasional

Rabu, 16 Juli 2025 - 21:46 WIT

Dampak Sekolah Gratis SD-SMP di Kota Ternate

Selasa, 15 Juli 2025 - 21:18 WIT

MPLS Bernuansa Camping di SMA Islam Ternate 

Senin, 14 Juli 2025 - 21:20 WIT

Kekurangan Fasilitas, SMP Negeri 1 Ternate Butuh Dukungan

Senin, 14 Juli 2025 - 13:28 WIT

Kadikbud Malut Sambut Siswa Baru, Sampaikan Pesan Gubernur dan Wagub

Berita Terbaru

Plt Kepala BKD Maluku Utara, Zulkifli Bian, usai diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Senin (21/7/2025). || Doc : IL_kasedata.id

Daerah

8 ASN Bandel Kena Sanksi, Ada Yang Terancam Dipecat

Senin, 21 Jul 2025 - 12:33 WIT

Dinding depan Plaza Gamalama Modern (PGM) yang terletak dibagian barat ambruk mengakibatkan warga dan PKL sekitar bangunan panik. Peristiwa jatuhnya ACP ini terjadi sekitar pukul 12.35 WIT, Jum'at (18/7/2025). || Doc : Karsi_kasedata.id

Hukun & Peristiwa

Dinding PGM Ambruk, Warga dan Pedagang Kaki Lima Panik

Jumat, 18 Jul 2025 - 13:42 WIT