Berkah Anak Rantau, Sumbang Hewan Kurban Bikin Warga Waiu Terharu

Jumat, 6 Juni 2025 - 16:33 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seekor sapi kurban yang didatangkan dari anak rantau, putra Desa Waiu yang jauh dari kampung halaman || Foto : karno_kasedata

Seekor sapi kurban yang didatangkan dari anak rantau, putra Desa Waiu yang jauh dari kampung halaman || Foto : karno_kasedata

Kasedata.id — Di tengah persiapan Hari Raya Idul Adha, datang sebuah kabar penuh makna pada Jumat pagi, (6/6/2025), di halaman Masjid Al Munawar Desa Waiu, Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula, yang bikin warga terharu. Seekor sapi kurban didatangkan, bukan dari pemerintah atau para politisi melainkan dari tangan-tangan anak rantau, putra Desa Waiu yang jauh dari kampung halaman.

Mereka merantau namun tak melupakan akar dan tanah kelahiran. Para pemuda asal Waiu yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia ini bersama-sama menyumbangkan satu ekor sapi sebagai wujud syukur dan kepedulian mereka.

Risdiansah S. Gay, salah satu coordinator menyampaikan pesan menyentuh mewakili seluruh anak rantau. “Ini adalah amanah dari kami semua, anak-anak Desa Waiu yang sedang berjuang di tanah rantau. Kami titipkan satu ekor sapi ini sebagai sedekah dan doa untuk kampung tercinta. Mohon diterima dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pelaksanaan ibadah kurban,” kata Risdiansah.

Kepala Desa Waiu, Fahrul Kedafota, menerima kurban tersebut dengan rasa haru. Dalam pidatonya yang singkat namun penuh makna, ia mengaku merasa bangga. “ Anak-anak desa ini telah menunjukkan bahwa meski raga jauh, hati mereka tetap pulang ke kampung. Semoga kalian selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam meniti rezeki di tanah orang,” kata Fahrul.

Baca Juga :  Kementan Dorong Hilirisasi Komoditas Perkebunan di Maluku Utara

Supriyadi Kemhay, salah satu warga desa, mengatakan kurban tahun ini bukan sekadar tradisi. Ini adalah simbol kuat bahwa desa ini masih hidup dalam hati mereka yang merantau.  “ Hewan kurban ini seperti jembatan—menghubungkan para perantau dengan kampung halaman untuk mengikat tali persaudaraan,” ungkapnya,

Sapi itu pun diserahkan secara resmi oleh pemerintah desa ke Masjid Al Munawar yang kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh warga tanpa pandang status atau suku.

Momentum tersebut menjadi pengingat bahwa makna kurban bukan hanya pada penyembelihan hewan, tapi juga tentang ikatan emosional dan spiritual yang menghubungkan masyarakat, tak peduli sejauh apa mereka berpijak. (*)

Penulis : Karno Pora

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Pekan Depan, Pekerjaan Hotmix Jalan Pulau Makean Dilanjutkan
Bassam Kasuba : Tak Ada Sekolah yang Dianaktirikan di Halsel
PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 
Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 
Demo Warga Tabangame Disambut Bupati Halsel, Ini Tuntutan Warga
Pilkades Antarwaktu di Halsel Digelar November
Kementan Dorong Hilirisasi Komoditas Perkebunan di Maluku Utara
Bupati Halsel Beri Penghargaan Siswa Berprestasi di Hari Sumpah Pemuda

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:30 WIT

Pekan Depan, Pekerjaan Hotmix Jalan Pulau Makean Dilanjutkan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:20 WIT

Bassam Kasuba : Tak Ada Sekolah yang Dianaktirikan di Halsel

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:14 WIT

PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 

Rabu, 29 Oktober 2025 - 22:13 WIT

Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:03 WIT

Demo Warga Tabangame Disambut Bupati Halsel, Ini Tuntutan Warga

Berita Terbaru

PUPR Halsel saat meninjau ruas jalan Wayaua-Tabangame. (doc: Ridal/Kasedata)

Daerah

PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 

Kamis, 30 Okt 2025 - 16:14 WIT

Kepala BPBD Halsel, Aswin Adam

Daerah

Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 

Rabu, 29 Okt 2025 - 22:13 WIT