Kasedata.id – Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara menegaskan komitmennya untuk fokus pada normalisasi sungai dan perbaikan wilayah terdampak banjir di Provinsi Maluku Utara. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Kepala BWS Malut, Dr. Ahmad Taufiq, pada Kamis (10/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa penanggulangan banjir tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Diperlukan sinergi lintas pihak, termasuk stakeholder dan insan pers. Hal ini menjadi penting agar perhatian terhadap masyarakat terdampak dapat lebih luas dan konkret.
“Penanganan banjir ini bukan hanya soal teknis, tapi juga soal kepedulian. Kami butuh dukungan dari semua pihak, terutama media untuk menyuarakan kondisi masyarakat di wilayah terdampak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dr. Taufiq mengungkapkan, intensitas banjir meningkat sejak masuk periode hujan kedua pada Juli. Sementara di awal musim hujan, yakni Maret hingga April, curah hujan mulai tinggi namun dampak banjir masih terkendali.
“Saya sudah memantau sejak awal masa jabatan. Pola hujan di Maluku Utara memperlihatkan bahwa intensitas akan terus meningkat, dan ini menandakan bahwa banjir akan lebih sering terjadi di berbagai kabupaten dan kota,” jelasnya.
Untuk menghadapi situasi ini, BWS Malut telah menyiapkan strategi terpadu, baik dalam bentuk penanganan fisik (hard) seperti normalisasi sungai dan perbaikan tanggul maupun penanganan non-fisik (soft) seperti edukasi, koordinasi lintas lembaga, hingga pembentukan tim tanggap darurat.
Di Kota Ternate, misalnya, BWS telah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas PUPR Kota Ternate untuk menangani titik-titik rawan banjir seperti di kawasan Rua dan Kastela. Langkah cepat berupa pengerukan dan perbaikan tanggul telah dilakukan.
“Selain itu, kami juga akan menurunkan tim satgas yang dilengkapi dengan data curah hujan serta alat komunikasi. Tim ini akan bergerak cepat ketika potensi banjir terdeteksi,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pembentukan tim tanggap darurat merupakan bagian penting agar upaya penanganan dapat dilakukan secara sigap dan terkoordinasi.
“Harapan kami, lewat kolaborasi yang kuat, kita bisa meminimalkan dampak banjir serta melindungi masyarakat di wilayah-wilayah rawan,” pungkasnya. (*)
Penulis : Iin Afriyanti
Editor : Sandin Ar