Kasedata.id – Pemerintah Kota Ternate melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bersama Satgaswil Densus 88 Maluku Utara menggelar Sosialisasi dan Pembekalan Peran Generasi Kepemimpinan Bangsa terhadap Pengaruh Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme di Kalangan Pelajar. Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyerahan atribut pelatihan kepada anggota Paskibraka, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan itu berlangsung khidmat dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate Rizal Marsaoly, yang juga memberikan sambutan sekaligus pengarahan kepada peserta. Turut hadir Kepala Badan Kesbangpol Nuryadin Rachman, perwakilan Satgaswil Densus 88 Anti-Teror Maluku Utara Adhy Hermansyah bersama tim, koordinator serta tim pelatih Paskibraka, dan seluruh calon anggota Paskibraka Kota Ternate 2025.
Dalam arahannya, Sekda Rizal Marsaoly menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan ideologi para pelajar dari ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini adalah langkah pembinaan karakter sejak dini. Kita ingin para pelajar, khususnya anggota Paskibraka, memiliki ideologi yang kuat, jiwa nasionalisme yang tinggi, serta rasa cinta tanah air yang kokoh,” ujarnya.
Rizal juga menambahkan terkait penyerahan atribut pelatihan secara simbolis menjadi komitmen penuh Pemerintah Kota Ternate dalam mendukung kenyamanan dan kedisiplinan para peserta selama masa pelatihan hingga puncak pengibaran bendera merah putih pada perayaan HUT RI, 17 Agustus nanti.
Atribut pelatihan diserahkan secara simbolis kepada dua perwakilan peserta, yakni Arya Muhammad Ayub dari SMA Mafakati (perwakilan Kecamatan Hiri) dan Fannisa T. Djanad dari SMAN 7 Kota Ternate (perwakilan Kecamatan Moti).
Sementara itu, perwakilan dari Satgaswil Densus 88 Maluku Utara, Adhy Hermansyah, dalam sambutannya mengatakan bahwa pentingnya pemahaman pelajar terhadap bahaya laten paham ekstrem.
“Pembekalan ini kami lakukan agar para calon anggota Paskibraka memiliki kesadaran yang kuat tentang bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta mampu menjadi duta perdamaian di lingkungannya masing-masing,” tegasnya.
“ Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cakap secara fisik dan disiplin, tetapi juga kuat dalam ideologi kebangsaan dan daya tangkal terhadap pengaruh negatif di era digital,” tambah Adhy Hermansyah. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Sandin Ar