Kasedata.id – Ribuan mahasiswa turun ke jalan menggelar aksi besar-besaran di depan Kantor DPRD Kota Ternate, Kelurahan Kalumata, pada Senin (1/9/2025). Demonstrasi sejak awal berlangsung panas itu berakhir ricuh dengan baku hantam antara mahasiswa dan aparat kepolisian.
Aksi ini merupakan gelombang protes lanjutan dari demonstrasi mahasiswa di Jakarta yang meluas ke berbagai daerah, termasuk Kota Ternate. Massa mulai memadati depan kantor DPRD sejak pukul 12.00 WIT dengan orasi lantang dan membakar ban bekas sebagai simbol perlawanan.
Sekitar pukul 14.30 WIT, suasana semakin tegang ketika aparat kepolisian mulai menembakkan water cannon untuk memukul mundur massa. Tembakan gas air mata kemudian dilepaskan secara beruntun setelah mahasiswa melempari aparat dengan batu dan botol air mineral. Suasana baku lempar dan dorong mendorong sempat terjadi sebelum polisi akhirnya berhasil menguasai keadaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pantauan kasedata.id, sejumlah massa aksi dan seorang pelajar SMA berhasil diamankan aparat. Sementara itu, dari sejumlah mahasiswa dilaporkan mengalami luka akibat bentrokan itu.

Massa aksi awalnya berusaha keras menembus barikade, namun gagal masuk ke halaman Kantor DPRD Ternate. Aksi yang berlangsung di jalan utama Kelurahan Kalumata ini sontak menarik perhatian warga sekitar. Tak sedikit warga yang berdiri menonton jalannya demonstrasi yang berubah menjadi arena ketegangan.
Sekedar diketahui bahwa gelombang protes dari ribuan mahasiswa ini dipicu kemarahan publik atas kebijakan kenaikan tunjangan perumahan DPR sebesar Rp50 juta per bulan di tengah angka kemiskinan di Indonesia. Massa menilai keputusan itu mencerminkan ketidakadilan sosial dan mengkhianati rasa keadilan masyarakat.
Olehnya itu dalam sikap mahasiswa di Ternate menegaskan bahwa hentikan tindakan represif aparat kepolisian. Tolak kenaikan tunjangan DPR.Copot Kapolri dan lakukan reformasi total Polri. Reformasi hukum dan amandemen UUD 1945.
Bebaskan 11 masyarakat adat Maba Sangaji dan 7 warga Galela yang ditangkap. Bebaskan aktivis mahasiswa yang ditahan di Jakarta. Selesaikan problem pendidikan serta hentikan perampasan ruang hidup dan pelanggaran HAM di Indonesia.
Aksi di Ternate ini menegaskan bahwa gejolak perlawanan mahasiswa tidak lagi terbatas pada isu lokal, tetapi menjadi cermin keresahan secara nasional. (*)
Penulis : Sukarsi Muhdar
Editor : Sandin Ar




![Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Ternate, Aldhy Ali [dok : kasedata]](https://kasedata.id/wp-content/uploads/2025/09/IMG_20250916_202642-225x129.jpg)


![Salah satu anggota DPRD Kota Ternate, Nurjaya Hi. Ibrahim saat mengunjungi para siswa menjadi korban MBG di rumah sakit [Foto : Sukarsi/Kasedata]](https://kasedata.id/wp-content/uploads/2025/11/Picsart_25-11-06_17-25-26-072-225x129.jpg)