Kasedata.id — BRI Super League musim 2025-2026 sudah memasuki pekan ke-5. Tim kebanggaan Maluku Utara, Malut United Fc baru mampu meraih satu kemenangan, dua hasil seri, dan dua kali kalah.
Pada pekan ke-4 lalu, Skuad Laskar Kie Raha dipaksa tunduk 0-2 dari PSIM Yogyakarta di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Gelora Kie Raha. Tren negatif berlanjut saat bersua ke Stadion Brawijaya Kediri, pada Jumat kemarin (12/9/2025). Dimana, Malut United kembali pulang dengan tangan hampa usai kalah 1-2 dari Persik Kediri.
Rangkaian hasil itu memicu gelombang kritik dari para pendukung di media sosial. Meski bernada keras, suara para fans sejatinya lahir dari rasa cinta dan harapan perubahan agar Malut United segera bangkit.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tokoh sepak bola Maluku Utara, Iqbal Alhadar, menegaskan bahwa kritik dari fans yang bermunculan di medsos bukan bentuk kebencian melainkan wujud kepedulian.
“Fans hanya ingin mengingatkan manajemen dan pelatih. Semua orang tahu bahwa kehadiran Malut United berkat sosok pak David Glen, pemilik klub yang tulus berinvestasi demi membangun sepak bola Maluku Utara. Ini kesempatan emas bagi anak-anak daerah untuk dibina secara profesional,” ujar Iqbal yang juga legenda Persiter Ternate ini kepada kasedata.id, Minggu (14/9/2025).
Ia menambahkan, sepak bola bukan olahraga murah. Biayanya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan miliar setiap musim. “Tidak banyak orang kaya yang mau berkorban seperti Pak David. Hanya orang benar-benar cinta sepak bola yang berani melakukannya,” katanya.
Meski demikian, Iqbal juga menyuarakan pertanyaan yang banyak bergema di kalangan fans. Mengapa beberapa putra asli daerah seperti Abdul Lestaluhu, Riswan Lauhin, dan Frets Butuan jarang mendapat menit bermain. Padahal kualitas mereka sudah teruji di klub lain.
“Kalau mereka tidak berkualitas, tentu tidak akan dikontrak. Artinya, pelatih melihat ada kebutuhan. Tapi faktanya yang dimainkan hampir selalu nama-nama itu saja. Fans butuh penjelasan agar tidak timbul spekulasi,” tegasnya.
Harapan untuk Perubahan
Menurut Iqbal, kritik fans yang beredar di medsos itu harus dipandang sebagai masukan membangun Malut United kedepan. Apalagi, mayoritas klub Liga 1 musim ini melakukan perombakan besar dengan mendatangkan pemain asing muda berkualitas. Iqbal sangat yakin Malut United juga bisa berkembang jika berani memberi ruang bagi talenta lokal.
“Fans tentunya tidak ingin Malut United terdegradasi. Karena Pak David sudah menggelontorkan dana bagitu banyak sejak membawa tim ini dari Liga 2 ke Liga 1. Karena itu, mari dukung langkah-langkah perubahan yang akan dilakukan manajemen demi masa depan tim,” katanya.
Lebih jauh, legend capten Persiter Ternate ini menilai bahwa sosok David Glen bukan sekadar pemilik klub yang ingin berbisnis.
“Kalau hitung-hitungan bisnis jelas rugi. Tapi beliau tidak berpikir soal itu. Bagi pak David, kepuasan hati lebih utama. Beliau pernah merasakan hidup susah, jadi apa yang dilakukan sekarang adalah bentuk berbagi kepada masyarakat,” jelasnya.
Iqbal menutup dengan pesan keras untuk pemain dan official Malut United.
“Kalian sudah dikontrak dengan gaji sesuai keahlian. Maka buktikan dengan kerja keras, tampil habis-habisan di lapangan. Ingat, kalian bukan hanya membawa nama klub, tapi juga martabat masyarakat Maluku Utara dan Maluku. Fans sudah memberikan dukungan tanpa kenal lelah, kini giliran kalian menunjukkan perjuangan terbaik,” pungkasnya.
Skuad Laskar Kie Raha akan kembali melawan Madura United pada laga pekan ke-6 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Jumat (19/9/2025). Saatnya, berbenah demi hasil lebih baik. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Sandin Ar