Kasedata.id – Gubernur Provinsi Maluku Utara menerima kunjungan silaturahim dari General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang baru. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan GM baru dan mempererat hubungan antara pemerintah daerah dengan PLN.
“PLN kan, ada pergantian General Manager (GM) yang baru sekitar seminggu lalu. Jadi tadi silaturahim sekalian mengupdate rencana elektrifikasi di Maluku Utara dan surplus pada satu devisi masing-masing kabupaten dan kota,” ujar Gubernur Sherly kepada kasedata.id, usai meninjau Sekolah Rakyat (SR) di Sofifi, Selasa (19/8/2025).
Ia mengungkapkan bahwa di Maluku Utara masih terdapat 78 desa yang belum ada pasokan listrik. Sehingga Pemprov Malut menargetkan di tahun 2025 sebanyak 66 desa yang akan teraliri listrik 1×12 jam. Kemudian, 9 desa lainnya termasuk Pulau Batang Dua dan Obi akan teraliri listrik 1×24 jam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang lainnya akan bertahap. Khusus Pulau Obi, akan ditindaklanjuti PLN dengan Harita Grup untuk kerja sama pembelian listrik agar cepat menyala 24 jam,” sebutnya
Sementara, untuk Kabupaten Halmahera Utara yang sering mendapatkan komplain dari masyarakat akibat sering ada pemadaman, Gubernur mengatakan ada mesin PLN yang mengalami kerusakan. Sehingga di bulan September 2025 akan kembali normal seperti biasa.
“Ada kerusakan mesin PLN, September ini sudah datang mesin berkapasitas 8 Megawatt, dan pembangunan PLT barunya itu 10 dan 20 megawatt selesai di bulan Desember 2025,” jelas Sherly.
Kemudian, untuk Kabupaten Haltim, Sula dan Morotai dalam keadaan surplus, pada pembangunan PLT baru 10 megawatt ditargetkan rampung di tahun 2027. Sedangkan Sofifi, juga ada pembangunan baru yang akan rampung di tahun 2025.
“Untuk Kabupaten Pulau Taliabu saat ini mesin PLN juga masih sewa, September ini mesin juga datang 5 megawatt persiapan untuk PHTC tipe C untuk Rumah Sakit yang lalu dilakukan peletakan batu pertama oleh Menteri Kesehatan,” pungkasnya. (*)
Penulis : Ilham
Editor : Redaksi