Kasedata.id – Distribusi air bersih di Kota Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, lumpuh setelah pipa induk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) patah di dua titik berbeda. Penyebabnya diterjang banjir pascahujan deras beberapa hari terakhir.
Kerusakan pipa ini berdampak serius karena jalur tersebut merupakan saluran utama distribusi air bagi ribuan pelanggan. Salah satu titik kerusakan berada di Desa Umaloya, di mana pipa terbentang melawan arus sungai dan tersapu derasnya banjir hingga menyebabkan sambungan terlepas.
Kerusakan juga terjadi di Desa Umaga, tepatnya di bagian intep atau flange pipa (mata air induk), yang juga dihantam banjir hebat. Pipa berukuran 200 mm putus total, akibatknya gangguan suplai air bersih selama lebih dari sepekan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Waktu banjir besar melanda intep di Desa Umaga, pipa utama kami putus dekat flens. Itu jalur utama dari mata air,” ungkap Kepala Bagian Teknis PDAM, Sahdir Kaunar, Kamis (22/5/2025).
Sahdir menuturkan, tim teknis PDAM sudah dikerahkan ke lapangan untuk melakukan perbaikan. Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu dan banjir susulan menghambat proses pemulihan.
“Kami sudah bekerja selama tiga hari, tapi banjir kembali terjadi dan pipa yang sudah kami sambung kembali putus. Hingga kini, distribusi air belum bisa beroperasi normal,” katanya.
Upaya perbaikan juga telah dilakukan pada 18 Mei di Desa Umaloya dan sempat berhasil. Namun, hujan deras kembali mengguyur keesokan harinya dan menyebabkan pipa patah lagi.
Akibat kerusakan ini, sebagian besar wilayah Kota Sanana mengalami pemadaman air total. Beberapa desa yang terdampak termasuk Desa Fatce dan Fagudu, yang merupakan jalur akhir dari dua pipa induk yang rusak.
“Pipa yang putus di Desa Umaga adalah jalur utama dari mata air menuju Desa Fagudu, sementara pipa yang putus di Desa Umaloya adalah jalur distribusi air hingga ke Desa Fatce. Keduanya saat ini tidak berfungsi,” jelas Sahdir.
Meski begitu, sebagian wilayah Kota Sanana masih bisa mendapatkan pasokan air bersih karena suplai dari mata air di Desa Waibau masih berjalan normal.
Menanggapi kondisi ini, Pelaksana Tugas Direktur PDAM Kepulauan Sula, Muhlis Soamole, telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan normalisasi aliran sungai di titik-titik rawan agar pipa tidak terus menerus menjadi korban banjir.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Muhlis selaku Plt Dirut PDAM, dan beliau sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar dilakukan normalisasi alur sungai di lokasi pipa yang terdampak. Jika itu berhasil, kami siap langsung turun melakukan perbaikan permanen,” pungkas Sahdir. (*)
Penulis : Karno Pora
Editor : Sandin Ar