Kasedata.id – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) periode 2025-2026 resmi dilantik oleh Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Halsel, Kamil Muis, bertempat di Aula Kantor Bupati Halsel, Selasa (15/7/2025).
Ketua PC PMII Halmahera Selatan, Dini Andriyani Muhammad, dalam sambutannya mengatakan bahwa PMII tidak boleh tertinggal dalam membaca zaman, sejarah kembali menagih keberanian dan kecakapan kader PMII, dalam dunia di mana narasi dikuasai oleh algoritma dan kepentingan ekonomi global, kader PMII harus mampu menjadi mata hati rakyat dan suara nurani umat.
“Tantangan kita kini bukan hanya menghadapi kekuasaan politik yang otoriter, tetapi juga kekuasaan ekonomi yang tidak adil, kekuasaan budaya yang membius, dan kekuasaan digital yang memanipulasi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dini menyebut, tema pelantikan kali ini adalah, “Manifestasi Budaya Kritis Menyongsong PMII yang Responsif dalam Mengawal Kemajuan Daerah” bukan sekadar hiasan formal, tapi merupakan hasil dari kontemplasi yang panjang dan mendalam atas dinamika Halmahera Selatan, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, maupun ekologis.
“Mengawal kemajuan daerah berarti memastikan bahwa pembangunan di Halmahera Selatan tidak terlepas dari nilai-nilai keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat. PMII harus menjadi penghubung antara kebutuhan rakyat dan keputusan negara,” terangnya.
Oleh karena itu lanjut dia, berkomitmen membawa arah gerakan PMII dari slogan ke aksi nyata. Sebagai organisasi kader, PMII tidak boleh berhenti pada romantisme masa lalu, tapi PMII harus memperbarui cara berorganisasi, cara berpikir, dan cara bergerak. Budaya kritis tidak akan bermakna tanpa keberanian bertindak.
“PMII harus menjadi laboratorium gerakan, tempat lahirnya gagasan-gagasan baru, tempat tumbuhnya kader-kader yang tidak hanya pandai bicara, tetapi juga mampu menyusun strategi dan merumuskan kebijakan. Kita harus membuka ruang diskusi lintas ilmu, kolaborasi lintas sektor, dan mengembangkan budaya riset di setiap basis,” jelasnya.
Menurut Dini, momentum pelantikan bukan hanya untuk dirayakan, tapi untuk memperbarui sumpah sebagai kader pergerakan. PMII bukan milik personal atau golongan, melainkan milik masa depan umat dan bangsa. Maka, jangan sampai ada yang menyia-nyiakan momentum ini hanya dengan retorika kosong.
“Mari kita bergerak bersama, dengan akal yang jernih, hati yang ikhlas, dan semangat yang menyala. Kita tunduk kepada ilmu, berkhidmat untuk keadilan, dan setia kepada perubahan. Tangan kita terkepal bukan untuk membalas, tapi untuk membangun,” pungkasnya. (*)
Penulis : Ridal Lahani
Editor : Redaksi