Kasedata.id — Kapolda Maluku Utara (Malut) Irjen Pol Waris Agono, menanggapi insiden penangkapan sejumlah anak dibawah umur yang diduga ikut terjaring saat aparat keamanan membubarkan aksi ribuan mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Ternate, Senin (1/9/2025).
Sedikitnya empat anak diamankan oleh aparat yang diduga menjadi korban salah tangkap ketika polisi melakukan pembubaran paksa.
Merespon hal itu, Kapolda mengaku belum menerima laporan resmi terkait keterlibatan anak sekolah dalam aksi tersebut. Ia berjanji akan mengecek langsung kebenaran informasi tersebut dan mencari tahu alasan pelajar bisa berada di lokasi aksi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nanti saya cek. Saya belum lihat. Kenapa anak dibawah umur bisa ikut aksi. Seharusnya ada yang bertanggung jawab, kenapa mereka bisa turun,” kata Kapolda Malut.
Ia menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penangkapan itu dan memastikan perlakuan terhadap anak-anak yang terjaring tetap sesuai prosedur hukum.
Lebih lanjut, Kapolda menekankan bahwa dalam pengamanan aksi mahasiswa dilakukan dengan pendekatan humanis.
“Aksi ini bagus karena menyuarakan aspirasi sesuai situasi yang terjadi. Maka kami dari kepolisian menyiapkan pengamanan dengan baik dan humanis,” ujarnya kepada wartawan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tidak hanya anak dibawah umur yang diamankan. Sedikitnya 16 mahasiswa juga ditangkap. Beberapa diantaranya mengalami luka akibat diduga mengalami penganiayaan oleh oknum kepolisian saat membubarkan paksa aksi demontrasi. (*)
Penulis : Sukarsi Muhdar
Editor : Sandin Ar