Kasedata.id – Minggu malam (4/5/2025) menjadi momen penuh khidmat di Desa Waiu, Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula. Warga setempat menggelar tradisi Khatam Al-Qur’an di Masjid Al-Munaawara setelah Ramadan. Sebuah kegiatan sakral yang telah menjadi bagian dari warisan budaya dan spiritual di Desa ini.
Dalam suasana penuh kekhusyukan, ayat-ayat suci seperti Al-Fatihah dibacakan untuk mengiringi rangkaian acara yang dilaksanakan secara turun-temurun. Tradisi ini bukan hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan warga dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Kepala Desa Waiu, Fahrul Kedafota, dalam sambutannya menyampaikan pesan moral yang mendalam. Ia mengingatkan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan berharap setiap ayat dibacakan menjadi amal yang diterima oleh Allah SWT. Fahrul juga memimpin doa keselamatan bagi seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Khatam Al-Qur’an setelah Ramadan bukan sekadar ritual, ini adalah wujud nyata dalam menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW, serta bentuk penghormatan kita terhadap kitab suci sebagai petunjuk hidup,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat generasi yang peduli terhadap nilai-nilai keislaman dan tradisi lokal. Melalui pembacaan Al-Qur’an, masyarakat merasakan kedekatan spiritual untuk memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh warga Desa Waiu, tetapi juga melibatkan tokoh masyarakat dari desa tetangga, seperti Kepala Desa Orifola, Imam Desa Orifola, serta staf Badan Sarah. Kehadiran mereka memperlihatkan solidaritas lintas desa dalam merawat tradisi keagamaan. (*)
Penulis : Karno Pora
Editor : Sandin Ar