Gunung Ibu Meletus, Ratusan Warga Halmahera Barat Dievakuasi

Kamis, 16 Januari 2025 - 14:10 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Letusan Besar Gunung Ibu pada Rabu (15/1/2025) malam || Iin Afriyanti

Letusan Besar Gunung Ibu pada Rabu (15/1/2025) malam || Iin Afriyanti

Kasedata.id – Gunung Ibu, di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Rabu malam (15/1/2025), gunung ini meletus besar dan memaksa ratusan warga dari enam desa di sekitarnya untuk dievakuasi ke tempat lebih aman.

Gunung Ibu telah menjadi perhatian Badan Geologi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) selama satu tahun terakhir, terutama setelah letusan besar yang terjadi pada Mei 2024. Peristiwa  ini mengakibatkan ribuan warga harus meninggalkan rumah mereka.

Pada awal Januari 2025, pengamatan intensif terhadap aktivitas gunung ini terus dilakukan. Hingga pada 15 Januari 2025, PVMBG bersama Kementerian ESDM menaikkan status Gunung Ibu dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), status tertinggi dalam skala aktivitas gunung berapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam rekomendasi PVMBG, enam desa seperti Todoku, Togoreba Sungi, Tuguis, Sangaji Nyeku, dan sekitarnya di Kecamatan Tabaru msuk zona rawan terdampak abu vulkanik. Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici mencatat, erupsi terjadi dengan intensitas tinggi, mencapai rata-rata 70 kali per hari, dengan ketinggian kolom abu mencapai 4.000 meter. Lava pijar yang menyembur dari kawah gunung memperburuk kondisi, memaksa evakuasi besar-besaran untuk melindungi warga.

Baca Juga :  Tunda Pelayaran Akibat Cuaca Ekstrem Jadi Ancaman Serius di Perairan Halbar

Karena itu, evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halbar, TNI, Polri, serta berbagai pihak terkait. Hingga saat ini, sekitar 300 warga telah dipindahkan ke titik-titik pengungsian yang tersebar di gedung gereja, kantor desa, sekolah, dan rumah penduduk di desa-desa tetangga. Pemerintah Halbar juga menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan.

Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad, melalui akun facebooknya mengungkapkan bahwa prioritas evakuasi diberikan kepada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil. “Sebagai langkah antisipasi, lebih dari 3.000 warga dari enam desa yang berada di kaki Gunung Ibu telah dievakuasi ke lokasi aman. Kami berharap proses ini berjalan lancar,” ujar Djufri, Rabu malam.

Baca Juga :  Bupati Halsel: Kebangkitan Nasional, Momen Refleksi dalam Tantangan Global

Ia juga menghimbau warga agar mematuhi instruksi evakuasi demi keselamatan bersama dan memberikan apresiasi kepada para petugas yang bekerja di lapangan. “Semoga Tuhan melindungi kita semua dan situasi ini segera pulih,” tambahnya.

Letusan Gunung Ibu kali ini disebut sebagai salah satu paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Aktivitas vulkanik yang tinggi, ditambah ancaman abu vulkanik dan aliran lava menjadi perhatian utama para ahli dan pemerintah. PVMBG terus memantau kondisi gunung secara intensif untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Pemerintah dan pihak terkait berkomitmen untuk menjaga keselamatan warga serta memastikan bantuan kemanusiaan berjalan lancar selama masa tanggap darurat. Warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari risiko lebih lanjut. (*)

Penulis : Iin Afriyanti

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Pemda Halsel Upayakan Ganti Rugi Perabotan Korban Banjir
Soal DOB Sofifi, Markas : Kami Bersama Gubernur Sherly
PT Smart Marsindo Dinilai Konsisten Dukung Pendidikan di Pulau Gebe
Selangkah Lagi, RSJ Sofifi Jalin Kerja Sama Dengan BPJS Kesehatan
Surati Mendagri, Pemprov Malut Pastikan Status Sah Kepemilikan 3 Pulau di Halteng
Pemda Halsel Raih Predikat Terbaik Kepatuhan Pelayanan Publik
Wujud Kepedulian, Pemprov Malut dan Pihak Perusahaan Serahkan Santunan Kematian
Menyusul, 5 Eks Pejabat Pemprov Malut Era AGK Bakal Dipecat

Berita Terkait

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:05 WIT

Pemda Halsel Upayakan Ganti Rugi Perabotan Korban Banjir

Selasa, 22 Juli 2025 - 12:24 WIT

Soal DOB Sofifi, Markas : Kami Bersama Gubernur Sherly

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:05 WIT

PT Smart Marsindo Dinilai Konsisten Dukung Pendidikan di Pulau Gebe

Senin, 21 Juli 2025 - 22:22 WIT

Selangkah Lagi, RSJ Sofifi Jalin Kerja Sama Dengan BPJS Kesehatan

Senin, 21 Juli 2025 - 21:19 WIT

Surati Mendagri, Pemprov Malut Pastikan Status Sah Kepemilikan 3 Pulau di Halteng

Berita Terbaru

Rumah warga yang terdampak banjir pada 22 Juni 2025 lalu/Plt Kepala BPBD Halsel, Aswin Adam || Dok : Ridal_kasedata

Daerah

Pemda Halsel Upayakan Ganti Rugi Perabotan Korban Banjir

Selasa, 22 Jul 2025 - 17:05 WIT

Karo Pemerintahan, Ali Fataruba menerima hering terbuka dengan masa aksi mengatasnamakan Majelis Rakyat Sofifi (Markas). Kehadiran masa membawa spanduk dengan tema, Sofifi Harga Mati, Selasa (22/7/2025). || Doc : IL_kasedata.id

Daerah

Soal DOB Sofifi, Markas : Kami Bersama Gubernur Sherly

Selasa, 22 Jul 2025 - 12:24 WIT