Kasedata.id — Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Maluku Utara bersama seluruh klub dan anggotanya menyatakan mendukung penuh terhadap langkah hukum yang diambil manajemen Malut United FC untuk melaporkan terhadap pihak-pihak yang menyebar informasi hoaks dan fitnah yang merugikan klub.
Pernyataan tegas ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjend) Asprov PSSI Malut, Aldhy Ali, dalam kegiatan Workshop Kompetisi untuk persiapan Piala Soeratin Zona Maluku Utara, Jumat (13/6/2025) di Kota Ternate.
“Kami insan sepak bola Maluku Utara yang tergabung dalam Asprov PSSI, berdiri tegak bersama manajemen Malut United. Kami mendukung penuh langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan informasi tidak bertanggung jawab yang berpotensi merusak citra klub,” tegas Aldhy.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, kehadiran klub sepakbola Malut United telah memberikan kontribusi besar dan nyata bagi perkembangan sepak bola di wilayah Maluku Utara. Bukan hanya membuka kembali harapan generasi muda untuk berkarier di level profesional, klub ini juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah secara langsung maupun tidak langsung.
“Efek kehadiran Malut United menyentuh banyak lapisan. Pemerintah daerah terbantu melalui pajak dan retribusi, pedagang kecil mendapatkan penghasilan dari pertandingan, dan paling penting adalah emangat anak-anak muda untuk bermimpi lewat sepak bola kembali menyala,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Aldhy juga menyampaikan bahwa kehadiran Malut United juga menjadi jawaban atas kerinduan publik sepak bola Maluku Utara untuk menyaksikan kompetisi sepak bola profesional di daerahnya sendiri. Sebab, setelah bertahun-tahun minim kegiatan berskala besar, atmosfer sepak bola kini kembali hidup.
Karena itu, Asprov PSSI Malut secara tegas mendukung penuh bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk solidaritas nyata dari klub-klub anggota yang menyadari bahwa sepak bola hanya bisa berkembang di iklim yang sehat—bebas dari ujaran kebencian, fitnah, dan penyebaran informasi palsu.
“Ini adalah bentuk dukungan moril dan sikap kolektif keluarga besar sepak bola Maluku Utara. Kami ingin tegaskan Malut United tidak sendirian. Kami berdiri bersama,” pungkas Aldhy Ali.
Sebelumnya, pihak manajmen merasa dirugikan dengan aksi demo oleh Koalisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ternate. Aksi demo ini menuding soal renovasi Gelora Kie Raha maupun pembelihan lahan atau pembangunan Training Ground di Kelurahan Sango yang menggunakan anggaran pemerintah. Padahal, murni investasi dari manajmen Malut United untuk kepentingan pengembangan sepakbola di Maluku Utara.
“Saya tegaskan tak ada sepeserpun dana pemerintah dalam pembebasan lahan training ground. Kami bersusah payah mencari lahan selama setahun di Ternate, sampai dapat lahan ini dan dibebaskan. Jika tak punya data jangan omong kosong dan menyebar fitnah,” tegas Wakil Manager Malut United, Asghar Saleh.
Asghar merasa sangat dirugikan dengan aksi tersebut. Karena itu, pihaknya memberikan waktu selama tiga hari kepada Koalisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan klarifikasi terkait tudingan tersebut kepada Malut United.
“Jika dalam tiga hari tak ada klarifikasi, Senin besok kami akan laporkan ke Polda terkait pencemaran nama baik” tegas Asghar. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Sandin Ar