Kasedata.id – Masalah pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasan Boesoirie (CB) Ternate yang menuai keluhan dari keluarga pasien, mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara. Ini terungkap setelah pemberitaan awal yang ditayangkan kasedata.id, pada Senin (4/8/2025) dengan judul, “Pasien Keluhkan Cairan Cuci Darah di RSUD CB Ternate“.
Menanggapi itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Utara mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap manajemen pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie (CB) Ternate. Hal ini mengingat pihaknya sering menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan rumah sakit tersebut.
“Kondisi layanan kesehatan di RSUD Chasan Boesoirie cukup memprihatinkan, perlu diperbaiki manajemen pengelolaannya,” kata Ketua Komisi IV DPRD Maluku Utara, Muhajirin Bailussy kepada kasedata.id, Rabu (6/8/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Muhajirin menyampaikan bahwa belum lama ini pihaknya mendapatkan sejumlah keluhan dari masyarakat terkait dengan ketersediaan stok cairan cuci darah yang dibutuhkan oleh pasien gagal ginjal.
“Keluarga pasien mengeluhkan layanan Rumah Sakit yang dianggap tidak maksimal karena mereka harus menunggu berjam-jam tanpa kepastian. Ini hal yang sangat disayangkan,” ucap Muhajirin.
Menurutnya, sektor kesehatan seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebab, kualitas pelayanan yang belum optimal dapat memperburuk kualitas pelayanan dasar kepada masyarakat.
“Kenapa RS bisa mengalami kekosongan cairan untuk cuci darah ? Ini kan kebutuhan vital bagi pasien gagal ginjal. Sekarang ini yang terjadi, mestinya Gubernur harus mengambil langkah serius,” tegasnya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Malut ini menilai kondisi seperti ini menunjukkan adanya krisis serius dalam tata kelola manajemen RSUD CB. Sehingga pihaknya juga akan mengambil langkah.
“Ada banyak masalah yang tidak bisa didiamkan. Masalah ini bisa dibilang buruknya manajemen, dan kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Muhajirin mengatakan pihaknya akan memanggil pihak terkait guna dimintai penjelasan. Begitu juga meminta Gubernur Sherly Tjoanda agar melakukan evaluasi terhadap pengelolaan RSUD.
“Komisi IV meminta Gubernurn Sherly Laos untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh atas pengelolaan Rumah Sakit Chasan Boesoirie. Karena, setelah mempelajari pengelolaan Rumah Sakit, menurut Komisi IV tidak terbuka,” pungkasnya. (*)
Penulis : Ilham
Editor : Redaksi