Kasedata.id – Pemerintah Kota Ternate mulai menghidupkan kembali rencana pengembangan zona ekonomi baru di Ternate Selatan, sebuah gagasan yang sejak lama diimpikan Wali Kota Almarhum Syamsir Andili hingga Almarhum Burhan Abdurahman. Meskipun telah dirancang, rencana ini sempat terhenti namun akhirnya kembali dibahas dimasa kepemimpinan Wali Kota M. Tauhid Soleman dan Wakil Wali Kota Nasri Abubakar.
Sampai saat ini, pembangunan ekonomi Kota Ternate terfokus di Kecamatan Ternate Tengah, Ternate Utara, dan sebagian kecil di arahkan ke Ternate Selatan.
Karena itu demi mendorong pemerataan ekonomi, Pemkot Ternate kini berupaya mengembangkan zona ekonomi baru di wilayah Ternate Selatan yang mencakup Kelurahan Fitu, Gambesi, Sasa, hingga Jambula. Demi mematangkannya, saat ini mulai dibahas bersama konsultan perencanaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembahasan ini meliputi berbagai dokumen penting seperti Rencana Detail Tata Ruang (DED), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk kawasan reklamasi pesisir. Konsultan yang terlibat telah mempresentasikan rencana pengembangan itu kepada Pemerintah Kota sebagai langkah awal untuk memperjelas arah pembangunan.
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, menjelaskan bahwa rencana ini merupakan upaya untuk merealisasikan visi para pemimpin terdahulu yang melihat potensi zona ekonomi di wilayah selatan.
“Konsep pengembangan ini pernah dirancang pada 2023. Kini mulai bahas kembali untuk dimatangkan. Ini adalah kelanjutan dari gagasan Almarhum Syamsir Andili hingga Almarhum Burhan Abdurahman yang pernah mengusulkan Ternate Selatan sebagai pusat ekonomi baru,” ungkap Rizal kepada media baru-baru ini.
Menurut Rizal, rencana besar ini tidak hanya sekadar memperluas kawasan ekonomi, tetapi juga merespons kebutuhan sosial masyarakat. Sebab pembangunan di Ternate Selatan akan dibangun fasilitas olahraga, pasar pedagang tradisional, pusat UMKM, serta fasilitas ibadah untuk mendukung kehidupan masyarakat. Hal ini disesuaikan serta mendukung keberadaan beberapa kampus besar di wilayah selatan seperti Universitas Khairun (Unkhair), Universitas Muhammadiyah, dan STKIP.
Selain itu, akan dibangun dermaga baru untuk memperlancar transportasi laut yang menghubungkan Ternate Selatan dengan pulau-pulau seperti Moti, Makian, dan Kayoa. “ Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi biaya perjalanan bagi mahasiswa dan masyarakat” jelas Rizal Marsaoly.
Meski saat ini masih dalam tahap awal perencanaan, Rizal menegaskan bahwa proyek ini akan melibatkan pihak ketiga yakni investor untuk membangun kawasan ini dengan konsep yang lebih modern dan berkelanjutan.
“Kita akan membuka peluang bagi investor untuk turut serta dalam mengembangkan kawasan ini, dengan konsep yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.
Rizal berharap dengan perencanaan lebih matang dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat maka Ternate Selatan dipastikan akan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru yang berdaya saing tinggi, sekaligus menghidupkan kembali visi besar para pemimpin terdahulu. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Sandin Ar