Kasedata.id – Sejumlah pedagang ikan dan daging sapi di Pasar Gamalama, Kota Ternate, terpaksa membuang limbah dagangan mereka ke laut. Kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun lantaran tak ada tempat penampungan limbah yang memadai.
Pantauan media ini pada Selasa (9/9/2025) menemukan tumpukan sisa ikan dan tulang sapi yang membusuk di emperan swering hingga menimbulkan bau menyengat.
Seorang pedagang daging sapi mengaku sudah delapan tahun berjualan dan selalu menghadapi persoalan serupa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami tidak punya pilihan lain selain membuangnya ke laut. Dulu sisa tulang sapi masih ada yang membeli, tapi sekarang sudah tidak ada, jadi kami bingung harus kemana membuangnya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan pedagang ikan yang mengaku sejak lama mereka membuang sisa ikan ke laut.
“Tidak ada tempat penampungan limbah ikan, jadi terpaksa kami buang ke laut. Kalau dibiarkan menumpuk, baunya lebih parah,” katanya.

Ia menambahkan bahwa sebenarnya di area pasar terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan panjang sekitar 17 meter dan lebar lebih dari satu meter. Namun, fasilitas itu dinilai tidak berfungsi maksimal karena pipa saluran sering tersumbat.
“ IPAL itu kurang efektif menampung volume limbah yang dihasilkan setiap hari” ungkapnya.
Kondisi ditemukan pewarta kasedata.id ini menambah daftar panjang persoalan klasik di pasar Gamalama mulai dari sanitasi, pengelolaan sampah, hingga infrastruktur pendukung yang tidak memadai.
Karena itu, Pemerintah Kota Ternate melalui Disperindag dan DLH tak boleh membiarkan praktik pembuangan limbah ke laut. Sebab, hal ini tak hanya mengganggu kenyamanan warga tetapi juga berpotensi mencemari lingkungan di pesisir Ternate. (*)
Penulis : Sukarsi Muhdar
Editor : Sandin Ar