Konflik Internal Disorot Akademisi Soal Marwah DPRD Malut

Senin, 7 Juli 2025 - 16:03 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muammil Sunan/Kantor DPRD Provinsi Maluku Utara || dok : kasedata

Muammil Sunan/Kantor DPRD Provinsi Maluku Utara || dok : kasedata

Kasedata.id – Sebagai representasi rakyat, para legislator seharusnya mengedepankan etika politik dan paling utama kepentingan publik, bukan membawa hal-hal konflik internal ke ruang sidang paripurna. Hal ini menjadi perbincangan publik setelah insiden memalukan terjadi dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku Utara baru-baru ini.

Ketegangan mencuat di internal Komisi II DPRD Malut terkait wacana pergantian Ketua Komisi II, Yulin Mus. Perdebatan terbuka antara dua anggota komisi II, Irfan Shokonay dan Debora Tongo-Tongo, di hadapan Wakil Gubernur H. Sarbin Sehe, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Samsuddin A. Kadir, serta sejumlah pimpinan OPD,  yang hadir dalam sidang paripurna tersebut tak mencerminkan etika legislator .

Baca Juga :  FAM-SAH Kembali Pimpin Kepulauan Sula, Wujud Kepercayaan Masyarakat

Muammil Suanan, akademisi Universitas Khairun Ternate, merasa prihain dengan insiden tersebut. Menurutnya, membawa konfilik internal ke ruang paripurna DPRD adalah bentuk pelanggaran etika lembaga dan mencoreng marwah lembaga DPRD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Masalah internal komisi seharusnya diselesaikan secara tertutup dalam forum internal. Bukan membukanya di paripurna apalagi di hadapan pihak eksekutif, justru menunjukkan lemahnya budaya kelembagaan dan etika legislator,” ujar Muammil kepada kasedata.id, Senin (7/7/2025).

Baca Juga :  Bassam-Helmi Fokus Tangani Korban Banjir di Halmahera Selatan

Muammil menilai bahwa Komisi II memegang peran strategis dalam pengawasan anggaran dan pengendalian arah kebijakan ekonomi daerah. Jika konflik dibiarkan berlarut, maka fungsi legislasi dan pengawasan bisa terganggu secara serius.

Ia juga mendesak ketua DPRD untuk segera mengambil langkah untuk meredam ketegangan di internal komisi II.

“Ketua DPRD harus turun tangan. Tidak boleh membiarkan konflik seperti ini berkembang di forum publik. DPRD adalah lembaga terhormat, rapat paripurna adalah ruang membahas kepentingan rakyat, bukan arena drama politik internal,” tegasnya. (*)

Penulis : Pewarta

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Pembangunan Kantor Baru PKB Malut Jadi Atensi DPP
Dana Desa Nyonyifi Bacan Timur Masuk Radar Audit
Dialog Pendidikan, Kadikbud Malut Sentil Uang Komite Sekolah
Dinkes Ternate Ungkap Hasil Laboratorium Dugaan Keracunan Makanan
Sempat Bantah, Kepala PPN Ternate Akui Limbah Ikan Dibuang ke Laut
Waspada, Wabah Difteri Kembali Muncul di Ternate
Dihadapan Gubernur Sherly, Cak Imin Minta PKB Menang Pemilu 2029 di Malut
Dari Panggung Rakerwil, Sherly Tjoanda Tetap Bersama PKB Malut

Berita Terkait

Selasa, 26 Agustus 2025 - 21:28 WIT

Pembangunan Kantor Baru PKB Malut Jadi Atensi DPP

Selasa, 26 Agustus 2025 - 18:50 WIT

Dana Desa Nyonyifi Bacan Timur Masuk Radar Audit

Selasa, 26 Agustus 2025 - 18:27 WIT

Dialog Pendidikan, Kadikbud Malut Sentil Uang Komite Sekolah

Selasa, 26 Agustus 2025 - 17:33 WIT

Dinkes Ternate Ungkap Hasil Laboratorium Dugaan Keracunan Makanan

Selasa, 26 Agustus 2025 - 17:03 WIT

Sempat Bantah, Kepala PPN Ternate Akui Limbah Ikan Dibuang ke Laut

Berita Terbaru

Ketua DPW PKB Malut Jasri Usman bersama Waketum DPP PKB H. Faisol Riza. || dok : Ilham/KASEDATA.ID

Daerah

Pembangunan Kantor Baru PKB Malut Jadi Atensi DPP

Selasa, 26 Agu 2025 - 21:28 WIT

Foto : ilustrasi

Daerah

Dana Desa Nyonyifi Bacan Timur Masuk Radar Audit

Selasa, 26 Agu 2025 - 18:50 WIT

Dialog publik yang digelar PC PMII Halmahera Selatan || Foto : Ridal_kasedata

Daerah

Dialog Pendidikan, Kadikbud Malut Sentil Uang Komite Sekolah

Selasa, 26 Agu 2025 - 18:27 WIT