Kasedata.id — Calon Wakil Gubernur Maluku Utara, Sahril Thahir, kembali menyapa masyarakat di Desa Tolabit, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Sabtu (28/09/2024).
Dalam agenda itu, Sahril mengajak keluarga besar suku Modole untuk memilih pemimpin yang tepat, punya visi-misi bersentuhan langsung dengan rakya. Ia juga mengajak memilih pemimpin yang mampu menyatukan, merasahkan, dan memperkuat ikatan budaya.
Sahril terpilih tiga kali berturut-turut sebagai anggota DPRD Maluku Utara Dapil Halut-Morotai karena tidak terlepas dari dukungan keluarga besar suku Modole. Dirinya, bahkan bagian dari keluarga besar Suku Modole sejak beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sahril menyatakan sejak 2016, ia telah didaulat sebagai orang Modole oleh seluruh pemangku Adat Modole di Rumah Adat Tuguis. “Sejak saat itu, saya selalu menyatakan bahwa saya adalah orang Modole dan berkomitmen untuk berbuat lebih banyak bagi Maluku Utara,” ujarnya.
Dalam orasi kampanye terbatas itu, Sahril memperkenalkan dirinya bersama Aliong Mus sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilgub Maluku Utara 2024.
Ia menekankan bahwa masyarakat harus mengetahui secara jelas siapa calon pemimpin yang mereka pilih. “Pemimpin yang dipilih harus memahami kesulitan dihadapi masyarakat. Ini penting agar mereka bisa bekerja dengan benar,” ungkap Sahril.
Ia juga menyoroti pentingnya rekam jejak para calon. Menurutnya, masyarakat harus mengetahui apa yang telah dilakukan setiap calon selama menjabat sebagai pejabat publik. Hal ini, lanjut Sahril, adalah langkah penting dalam memilih pemimpin benar-benar peduli dan berpengalaman untk mengatur roda pemerintahan.
Dalam kesempatan itu, Sahril juga memaparkan visi-misi pasangan Aliong Mus-Sahril Thahir (AM-SAH) bakal diwujudkan jika mereka terpilih pada 27 November 2024. Beberapa program unggulan yang disampaikan meliputi peningkatan fasilitas kesehatan, pengobatan gratis, pendidikan gratis, pemekaran daerah otonomi baru (DOB), terutama Sofifi sebagai ibu kota Maluku Utara, serta pengembangan sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, dan UMKM.
“Kami memiliki keberanian untuk memprogramkan pendidikan dan kesehatan gratis. Kami juga akan memastikan intervensi pasar agar petani dan nelayan tidak kesulitan. Semua itu hanya bisa terwujud dengan pemerintahan yang kuat, lahir dari pemimpin yang kuat,” tegas Sahril.
Bersama Aliong Mus, Sahril menegaskan telah menghitung dengan cermat setiap langkah yang diambil. Menurutnya, anggaran APBD Provinsi dimiliki cukup besar sehingga pemerintah dapat menjalankan program-program tersebut tanpa membebani masyarakat.
“Dengan APBD kita yang besar, masyarakat tidak perlu lagi membayar biaya pendidikan, bahkan ke tingkat perguruan tinggi,” tandasnya.
Kampanye terbatas itu diakhiri dengan harapan besar dari Sahril Thahir bahwa masyarakat harus memilih pemimpin yang benar-benar peduli dengan rakyatnya dan masa depan Maluku Utara. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Redaksi