Pedagang Pasar Gamalama Terpaksa Buang Limbah ke Laut

Selasa, 9 September 2025 - 15:36 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Limbah ikan dan daging sapi saat dibuang ke laut [Foto : Sukarsi/Kasedata]

Limbah ikan dan daging sapi saat dibuang ke laut [Foto : Sukarsi/Kasedata]

Kasedata.id – Sejumlah pedagang ikan dan daging sapi di Pasar Gamalama, Kota Ternate, terpaksa membuang limbah dagangan mereka ke laut. Kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun lantaran tak ada tempat penampungan limbah yang memadai.

Pantauan media ini pada Selasa (9/9/2025) menemukan tumpukan sisa ikan dan tulang sapi yang membusuk di emperan swering hingga menimbulkan bau menyengat.

Seorang pedagang daging sapi mengaku sudah delapan tahun berjualan dan selalu menghadapi persoalan serupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami tidak punya pilihan lain selain membuangnya ke laut. Dulu sisa tulang sapi masih ada yang membeli, tapi sekarang sudah tidak ada, jadi kami bingung harus kemana membuangnya,” ujarnya.

Baca Juga :  SMP Negeri 3 Ternate Siap Bersaing di Liga Pelajar, Turunkan Dua Tim Andalan

Hal senada disampaikan pedagang ikan yang mengaku sejak lama mereka membuang sisa ikan ke laut.

“Tidak ada tempat penampungan limbah ikan, jadi terpaksa kami buang ke laut. Kalau dibiarkan menumpuk, baunya lebih parah,” katanya.

Tulang sapi yang dibuang ke laut || Foto : sukarsi

Ia menambahkan bahwa sebenarnya di area pasar terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan panjang sekitar 17 meter dan lebar lebih dari satu meter. Namun, fasilitas itu dinilai tidak berfungsi maksimal karena pipa saluran sering tersumbat.

Baca Juga :  Pencarian Warga Tongole Berakhir Tanpa Hasil, Basarnas Hentikan Operasi

“ IPAL itu kurang efektif menampung volume limbah yang dihasilkan setiap hari” ungkapnya.

Kondisi ditemukan pewarta kasedata.id ini menambah daftar panjang persoalan klasik di pasar Gamalama mulai dari sanitasi, pengelolaan sampah, hingga infrastruktur pendukung yang tidak memadai.

Karena itu, Pemerintah Kota Ternate melalui Disperindag dan DLH tak boleh membiarkan praktik pembuangan limbah ke laut. Sebab, hal ini tak hanya mengganggu kenyamanan warga tetapi juga berpotensi mencemari lingkungan di pesisir Ternate. (*)

Penulis : Sukarsi Muhdar

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Pekan Depan, Pekerjaan Hotmix Jalan Pulau Makean Dilanjutkan
Bassam Kasuba : Tak Ada Sekolah yang Dianaktirikan di Halsel
PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 
Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 
Demo Warga Tabangame Disambut Bupati Halsel, Ini Tuntutan Warga
Pilkades Antarwaktu di Halsel Digelar November
Kementan Dorong Hilirisasi Komoditas Perkebunan di Maluku Utara
Bupati Halsel Beri Penghargaan Siswa Berprestasi di Hari Sumpah Pemuda

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:30 WIT

Pekan Depan, Pekerjaan Hotmix Jalan Pulau Makean Dilanjutkan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:20 WIT

Bassam Kasuba : Tak Ada Sekolah yang Dianaktirikan di Halsel

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:14 WIT

PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 

Rabu, 29 Oktober 2025 - 22:13 WIT

Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:03 WIT

Demo Warga Tabangame Disambut Bupati Halsel, Ini Tuntutan Warga

Berita Terbaru

PUPR Halsel saat meninjau ruas jalan Wayaua-Tabangame. (doc: Ridal/Kasedata)

Daerah

PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 

Kamis, 30 Okt 2025 - 16:14 WIT

Kepala BPBD Halsel, Aswin Adam

Daerah

Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 

Rabu, 29 Okt 2025 - 22:13 WIT