Awal Tahun, Dua Kasus Bunuh Diri di Ternate Gegerkan Warga

Minggu, 19 Januari 2025 - 04:02 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : ilustrasi

Foto : ilustrasi

Kasedata.id — Awal tahun 2025 ini, Warga Kota Ternate, digegerkan dengan dua kasus bunuh diri di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda-beda.

Pertama, korban seorang mahasiswi berinisial A (18 tahun) diketahui melakukan aksi nekat tersebut pada Rabu 15 Januari 2025, sekitar pukul 23 : 30 WIT, di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan.

Kedua, korban seorang tukang ojek berinsial BDD (36 tahun) asal Tobelo Halmahera Utara, ditemukan oleh warga Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, tergantung dengan seutas kain merah, sekitar pukul 12 : 30 WIT, pada Sabtu 18 Januari 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aksi nekat gantung diri, baik mahasiswi maupun tukang ojek hanya berselang bebarapa hari dengan motif hampir sama yakni diduga penyebabnya tentang asmara. Kendati, saat ini pihak kepolisian di Ternate sedang menyelidiki peyebab dua kasus tersebut.

Baca Juga :  Rumah Kades Wailoba Mangoli Tengah Diduga Dibakar

Polres Ternate melalui Kasi Humas, AKP Umar Kombong mengatakan, untuk korban mahasiswi pasca kejadian sempat dilarikan ke RSUD Chasan Boesorie, namun dokter menyetakan telah meninggal dunia.

” Penyidik telah melakukan olah TKP, menginterogasi saksi-saksi, dan melakukan visum terhadap korban. Namun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi lebih lanjut, ” ujar Umar.

Sedangkan untuk korban tukang ojek, AKP Umar mengatakan bahwa hasil penyelidikan awal ada postingan story korban di WhatsApp yang menuliskan “pamit undur diri “ disertai foto kain merah yang diduga digunakan korban untuk gantung diri.

Baca Juga :  Kejaksaan Tangkap DPO Kasus Korupsi  di Maluku Utara

Polisi telah mendalami kematian korban untuk memastikan penyebabnya. Kendati, kata Umar, pihak keluarga korban tidak mau melakukan otopsi dan dikembalikan ke Tobelo serta bersedia membuat pernyataan penolakan otopsi.

Dua kasus tersebut menjadi pengingat pentingnya terhadap kondisi mental terutama yang menghadapi tekanan hidup. Konfilik asmara, tekanan sosial atau masalah lainnya.

Masyarakat diharapkan untuk lebih peka terhadap tanda-tanda depresi pada seseorang. Selain itu, peran keluarga, komunitas, dan paling penting adalah peran pemerintah dalam menyediakan akses bantuan psikologis dan meningkatkan kesadaran terkait kesedaran mental. (*)

Penulis : Pewarta

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Banjir Landa Puskesmas Lifofa Tidore Kepulauan
Hilang Melaut, Nelayan Kusu Sinopa Ditemukan Meninggal 
Korban Penipuan Lapor Polisi, Oknum ASN Ternate Terancam Dipecat 
Mahasiswa di Ternate Diciduk Saat Jemput Paket Berisi Ganja
Talud Ambruk, 11 Rumah Warga Waisakai Terendam Banjir
Program MBG Jadi Ancaman Keselamatan Siswa di Maluku Utara
Perampokan Berdarah di Pusat Kota Ternate, Polisi Buru Pelaku
Desak Aparat Hukum Hentikan Kriminalisasi 11 Warga Maba Sangaji

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 20:16 WIT

Banjir Landa Puskesmas Lifofa Tidore Kepulauan

Rabu, 6 Agustus 2025 - 18:21 WIT

Hilang Melaut, Nelayan Kusu Sinopa Ditemukan Meninggal 

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:33 WIT

Korban Penipuan Lapor Polisi, Oknum ASN Ternate Terancam Dipecat 

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:19 WIT

Mahasiswa di Ternate Diciduk Saat Jemput Paket Berisi Ganja

Minggu, 3 Agustus 2025 - 18:44 WIT

Talud Ambruk, 11 Rumah Warga Waisakai Terendam Banjir

Berita Terbaru

Ketua PW GP Ansor Maluku Utara, Syarif Abdullah didampingi Sekretaris Yuhlif Assagaf. || dok : Sukarsi

Daerah

GP Ansor Malut Dorong Penguatan Ekonomi Melalui BUMA

Minggu, 10 Agu 2025 - 01:44 WIT

Pelatih kepala Malut United FC, Hendri Susilo, dalam konferensi pers  jelang laga kontra Dewa United || Foto : MU_kasedata

Olahraga

Skuad Malut United Siap Tempur Lawan Dewa United

Jumat, 8 Agu 2025 - 21:42 WIT