Program P2L, Dorong Kemandirian Pangan di Kepulauan Sula

Selasa, 28 Januari 2025 - 18:29 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Sula || Karno Pora

Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Sula || Karno Pora

Kasedata.id – Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang digagas Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Sula menjadi angin segar warga setempat, khususnya kelompok wanita tani (KWT) di Pulau Sulabesi dan Mangoli.

Sebanyak 40 KWT menerima bantuan ini dengan tujuan meningkatkan kemandirian pangan sekaligus memperkuat ekonomi rumah tangga masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kepulauan Sula, Noni Farida Iriani Sanmas, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui pemanfaatan anggaran APBD yang disalurkan melalui DPA Dinas Pertanian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bantuan ini sangat membantu kebutuhan warga setempat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian rumah tangga. Masing-masing kelompok tani menerima alokasi anggaran sebesar Rp50 juta. Namun, setelah pemotongan pajak, jumlah yang diterima bersih sekitar Rp45 juta,” ungkap Noni kepada media, Selasa (28/1/2025).k

Baca Juga :  Oknum Polisi Diduga Terlibat Kasus Penganiayaan Anak di Kepulauan Sula

Kendati, kelompok tani diwajibkan mengikuti Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disusun. Dana tersebut digunakan untuk membangun rumah bibit, membuat bedengan, serta membeli sarana produksi pertanian (saprodi) seperti pupuk dan obat-obatan pengendalian hama.

Adapun jenis tanaman yang dikembangkan melalui program ini meliputi jagung, tomat, sayuran, cabai, hingga tanaman lainnya. Noni berharap setiap KWT dapat memanfaatkan lahan pekarangan mereka dengan optimal dan menjaga keberlanjutan tanaman yang sudah ditanam.

Baca Juga :  Pemda Sula Sambut Jamaah Haji Penuh Haru 

“Dengan adanya program ini, para ibu tidak lagi perlu membeli sayur atau cabai di pasar, karena semua kebutuhan itu sudah bisa dipenuhi dari kebun pekarangan mereka sendiri,” jelas Noni.

Selain meningkatkan kemandirian pangan, program ini juga memiliki tujuan strategis dalam menurunkan angka stunting. Dengan mempermudah akses ibu-ibu terhadap sayur-sayuran hijau segar, diharapkan asupan gizi anak-anak menjadi lebih terjamin.

“Program ini memberikan manfaat ganda. Tidak hanya meningkatkan ekonomi keluarga, tetapi juga memperbaiki pola makan anak-anak dengan menyediakan sumber gizi segar dari lingkungan sekitar,” pungkas Noni. (*)

Penulis : Karno Pora

Editor : Sandin Ar

Berita Terkait

Pekan Depan, Pekerjaan Hotmix Jalan Pulau Makean Dilanjutkan
Bassam Kasuba : Tak Ada Sekolah yang Dianaktirikan di Halsel
PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 
Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 
Demo Warga Tabangame Disambut Bupati Halsel, Ini Tuntutan Warga
Pilkades Antarwaktu di Halsel Digelar November
Kementan Dorong Hilirisasi Komoditas Perkebunan di Maluku Utara
Bupati Halsel Beri Penghargaan Siswa Berprestasi di Hari Sumpah Pemuda

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:30 WIT

Pekan Depan, Pekerjaan Hotmix Jalan Pulau Makean Dilanjutkan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:20 WIT

Bassam Kasuba : Tak Ada Sekolah yang Dianaktirikan di Halsel

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:14 WIT

PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 

Rabu, 29 Oktober 2025 - 22:13 WIT

Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:03 WIT

Demo Warga Tabangame Disambut Bupati Halsel, Ini Tuntutan Warga

Berita Terbaru

PUPR Halsel saat meninjau ruas jalan Wayaua-Tabangame. (doc: Ridal/Kasedata)

Daerah

PUPR Halsel Tindak Lanjuti Tuntutan Warga Tabangame 

Kamis, 30 Okt 2025 - 16:14 WIT

Kepala BPBD Halsel, Aswin Adam

Daerah

Halsel Darurat Cuaca Ekstrem, BPBD Catat 116 Kejadian 

Rabu, 29 Okt 2025 - 22:13 WIT