Kasedata.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ternate, baru-baru ini menggelar debat pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate di Hotel Bella pada Kamis (24/10/2024) malam. Ajang ini mempertemukan kandidat untuk membahas tema “Pembangunan Ekonomi, Infrastruktur Wilayah, dan Lingkungan Hidup “. Debat ini menghadirkan tim panelis dari akademisi berbagai perguruan tinggi di Maluku Utara.
Dalam kesempatan itu pasangan calon nomor urut 2, M Tauhid Soleman dan Nasri Abubakar (Tauhid-Nasri), menguraikan tema yang dibahas untuk masa depan Ternate Mandiri dan Berkeadilan (Ternate Andalan) jilid II sesuai visi-misi mereka.
Calon Wali Kota, M Tauhid Soleman, menyampaikan soal kemiskinan merupakan tantangan multidimensi yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Ia menekankan pentingnya data kemiskinan yang akurat agar kebijakan dapat tepat sasaran, menciptakan dampak nyata dalam pengurangan angka kemiskinan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tauhid menjelaskan, berdasarkan data tahun 2023, tingkat kemiskinan Kota Ternate berada di angka 3,39 persen terendah di Provinsi Maluku Utara meski terjadi sedikit peningkatan dari tahun 2022 yang sebesar 3,11 persen. Selama periode lima tahun terakhir, rata-rata tingkat kemiskinan Kota Ternate tetap berada pada angka 3,33 persen, jauh di bawah Kabupaten Halmahera Barat yang mencatat angka 8,74 persen.
Selain itu keterbatasan geografis Kota Ternate sebagai kota kepulauan menciptakan tantangan tersendiri, terutama pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih, layanan pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Akses terbatas ke wilayah terpencil seperti Batang Dua, Hiri, dan Moti (Bahim) menambah kompleksitas masalah dengan kendala akses transportasi dan kebutuhan dasar yang kian mahal.
Menurut Tauhid, untuk mengatasi masalah kemiskinan Pemerintah Kota Ternate harus menginisiasi berbagai kebijakan dan program intervensi termasuk Regulasi dan Kebijakan. Dimana berbagai peraturan presiden dan peraturan daerah yang mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan dan koordinasi lintas sektoral.
Selanjutnya, intervensi Penanggulangan Kemiskinan. Dimana program pendidikan dan kesehatan yang ditingkatkan melalui beasiswa, pembangunan infrastruktur dasar, serta penyediaan jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk 35.000 jiwa.
Kemudian, pengurangan beban pengeluaran. Dimana bantuan sosial, subsidi listrik bagi rumah tangga kurang mampu, dan dukungan bagi kelompok tani, nelayan, serta pemberdayaan UMKM.
Tantangan Pengangguran dan Pelatihan Vokasi
Masalah pengangguran juga menjadi sorotan dalam debat ini. Data tahun 2023 menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Ternate sebesar 6,62 persen, atau 6.451 jiwa. Faktor utama meningkatnya TPT adalah tingginya jumlah pencari kerja, termasuk dari luar kota, serta kurangnya kesempatan kerja di sektor pertambangan yang mendominasi pilihan kerja para pencari kerja.
Untuk itu, Tauhid mengungkapkan bahwa pemerintah daerah harus mengadakan berbagai program, seperti Optimalisasi Job Fair : Diadakan rutin tiap tahun untuk mempertemukan perusahaan dan pencari kerja.
Pelatihan dan Program Vokasi: Program pelatihan produktivitas dan kompetensi untuk bidang usaha seperti perbengkelan, pertukangan, home industry, dan menjahit.
Program Padat Karya: Pemberian kesempatan kerja melalui Dinas PUPR yang tersebar di 40 kelurahan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi
Calon Wali Kota Ternate nomor urut dua ini juga mengungkapkan terkait IPM Kota Ternate yang terus mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir, dengan angka mencapai 81,79 persen pada tahun 2023 tertinggi di Maluku Utara dan diatas rata-rata nasional. Dengan demikian, langkah-langkah strategis yang perlu diambil meliputi:
Pendidikan Berkualitas dan Pemerataan Akses: Peningkatan fasilitas pendidikan, penyediaan beasiswa, dan pelatihan guru untuk mendukung transformasi digital.
Peningkatan Layanan Kesehatan: Penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, upaya penanggulangan penyakit, dan perbaikan gizi bagi bayi dan balita.
Pengembangan Ekonomi dan Ketahanan Masyarakat: Bantuan untuk petani, nelayan, dan pelaku UMKM, serta penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan akses transportasi.
” Dengan berbagai langkah strategis ini, Ternate akan berupaya menjadi kota yang sejahtera dan mandiri di masa depan,” jelas M.Tauhid Soleman. (*)
Penulis : Pewarta
Editor : Redaksi